14. ALBARA TERSIPU(?)

1.3K 167 44
                                    

HALO! GIMANA PUASANYA HARI INI, GUYS?
BISMILLAH, LANCAR YA SAMPAI HARI KEMENANGAN TIBA.

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENGERJAKAN.

-

-

***

23.30

Albara membuka pintu rumah. Sekujur tubuh nya penuh keringat karena baru saja selesai nge-gym bersama teman-teman nya. Pandangan nya mengedar, ia tersenyum senang karena tidak menemukan Zahra tidur di sofa ataupun tidur di bawah jendela guna menunggu nya pulang.

Laki-laki itu berjalan menaiki anak tangga, masuk ke kamar, mandi, ganti baju, kemudian keluar lagi. Awalnya dia berniat untuk merokok di teras rumah, namun langkah nya terhenti ketika melihat kamar Zahra masih terang.

Tanpa permisi, Albara langsung memasuki kamar bernuansa biru muda tersebut. Padahal dalam peraturan yang dia buat sudah tertera jelas, bahwa ia tidak boleh memasuki kamar Zahra, begitu juga sebaliknya. Dan lihatlah yang cowok itu lakukan, sangat kurang ajar bukan?

Albara menangkap seorang gadis dengan mukena putih sedang duduk di hamparan sajadah sambil bersandar di sisi ranjang, yang tidak lain adalah Zahra. Cowok itu langsung menghampiri nya, kedua sudut bibir nya terangkat, melihat wajah polos gadis itu yang sedang tertidur pulas.

Albara mengambil Al-Quran Zahra yang terbuka dalam pangkuan nya, kemudian ia letakkan di atas nakas.

Laki-laki itu menatap lekat wajah gadis di hadapan nya. Sejurus kemudian, satu tangan nya terangkat lalu menarik pelan lengan Zahra, agar kepala gadis itu bersandar dada nya.

Albara melepas mukena putih milik Zahra dengan hati-hati, supaya tidak membangunkan gadis tersebut. Wangi khas rambut Zahra yang tergerai menguar ke dalam indra penciuman Albara.

Tangan kanan nya naik, mengelus rambut panjang berwarna hitam kecoklatan milik Zahra yang terasa halus di telapak tangan nya. Hidung laki-laki itu berkali-kali mengendus menikmati wangi khas dari rambut Zahra.

"Maaf ya Ra, gue selalu buat lo sakit. Gue nggak bisa menjaga lo dengan baik. Gue... g-gue bukan su-suami yang baik" ucap nya, pelan.

"Gue minta maaf, perempuan sebaik lo nggak pantas bersanding dengan cowok brengsek kayak gue" lanjut Albara sambil mengeratkan pelukan nya.

"Take good care of your wife, she is special" perkataan si bule sialan itu terus mengiang di pikiran Albara. Berani nya dia menyebut istri orang dengan kata 'istimewa'. Kalo bukan di tempat umum, Albara akan menghabisi laki-laki bule tersebut. (Jaga istrimu dengan baik, dia istimewa)

"And your wife, really very precious"
(Dan istrimu, benar-benar sangat berharga)

"Shit!" Umpat nya.

"She is kind, beautiful, and polite. I'm sure a lot of guys are after her, so take care of it as best you can"
(Dia baik, cantik, dan sopan. Aku yakin banyak pria yang mengejarnya, jadi jagalah itu sebaik mungkin)

Albara memejamkan mata dengan tangan terkepal kuat, sekuat tenaga dia berusaha merendam emosi yang kambali memuncak. Ia tidak mau melampiaskan kemarahan nya pada Zahra, sungguh Albara selalu merasa bersalah karena menjadi penyebab gadis itu menangis.

Zahra bergerak tidak nyaman karena pelukan Albara yang terlalu erat, laki-laki itu merenggangkan sedikit pelukan nya. Bibir nya berkedut ketika melihat wajah lucu gadis yang menggeliat dalam pelukan nya.

"Njenengan ngganteng kang, kalo nggak marah-marah" rancau Zahra dengan mata terpejam, tidak sadar.

Senyuman Albara tiba-tiba saja merekah menghiasi wajah dingin nya. Laki-laki itu menyugar rambut nya yang basah ke belakang. Sejurus kemudian, Albara mendekatkan wajah nya ke wajah gadis itu tepat di bagian bibir nya yang sobek dan mengecup nya lama.

ALBARA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang