(Andam's PoV)
*
*
*
Selamat pagi!
Bagaimana harimu kemarin? Menyenangkan? Atau kamu mengalami hal tak terduga?
Semoga hari ini jauh lebih menyenangkan.Mr. Leaf
Aku kembali dibuat tersenyum kala menemukan daun ketapang kering di atas meja. Masih seperti kemarin. Daun itu sudah tergeletak di sana saat aku kembali usai sarapan. Jelas bukan cuma orang iseng karena kejadiannya bukan cukup sekali. Dia memang sengaja meletakkan ini di sana. Sepertinya, aku harus menyelesaikan sarapan lebih awal agar bisa memergoki pengirim surat daun misterius itu.
"Kan, di deretan gang sini, siapa lagi yang sekolah di SMA kita?" tanyaku saat menghampiri Kanala yang sudah menunggu di depan pagar.
"Mana kutahu. Yang penghuni gang ini, kan, kamu."
Benar juga. Rumah keluarga Kanala ada di gang lain meski rute pergi dan pulang penghuni gang rumah Kanala, ya, memang jalan Gang Purnama II.
"Kalau di gang tempatmu, ada siapa aja selain kamu?"
"Hm ... ada aku, Yodha, sama Gema." Kanala menjawab sembari mengayun pedal.
"Gema?" Aku refleks mengerutkan kening. Nama itu kembali mengingatkanku dengan cowok beberapa waktu lalu yang datang ke UKS dengan luka di siku dan baju serta celana cemong-cemong.
"Iya. Gema Sagara. Dia anak IPA 4 yang juga salah satu anggota ekskul drama dan sepak bola."
"Ada berapa nama Gema Sagara di sekolah kita?"
"Hah?" Kanala menghentikan laju pedal lalu menengok kepadaku dengan dahi mengerut.
Otomatis, aku pun ikut berhenti.
"Mana aku tahu, Ndam. Emangnya aku Bu Tuti yang suka sensusin kelas?"
Aku meringis. Benar juga. Sekolah kami terdiri dari dua jurusan dengan masing-masing jurusan terdiri dari empat kelas setiap jenjang. Setiap kelas berisi sekitar tiga puluhan murid. Bisa saja antara satu kelas dengan kelas lain memiliki nama personel yang sama. Di kelasku dengan kelas Kanala memiliki satu nama sama dengan beda orang.
Kanala kembali melaju.
"Mereka suka lewat Gang Purnama II kalau berangkat?" Aku masih berusaha mengulik kemungkinan untuk menemukan si Mr. Leaf.
"Menurutmu? Memang ada jalan lain selain gang ini yang bisa penghuni Gang Purnama IV lewati?"
Aku kembali meringis. Benar juga. Antara Gang Purnama II dengan IV itu tersambung. Tidak ada rute lain bagi warga Gang Purnama IV untuk keluar menuju jalan utama selain melewati Gang Purnama II.
"Kalau si Yodha?"
Kanala menghentikan sepeda lagi, membuatku mendadak ngerem kali ini. Nih, anak kenapa berhenti mendadak, sih?
Kanala berbalik, masih sambil duduk di jok. Bukan berbalik, ding. Kepalanya saja yang menoleh.
"Kamu naksir siapa dari dua cowok itu?"
"Hah?"
"Dari tadi, kamu aneh. Tiba-tiba nanyain siapa aja yang sekolah di SMA 1. Terus ngulik-ngulik sampai dalam. Suka ke siapa? Gema atau Yodha?"
Astaga! Kebanyakan nonton sinetron Ikan Terbang, nih, anak!
"Ngaco! Aku cuma tanya. Ya, siapa tahu bisa menemukan Mr. Leaf." Aku kembali mengayuh pedal, mendahului Kanala.
"Hah? Mr. Leaf? Siapa, tuh?" Kanala menyusul, kali ini sengaja menyejajari laju sepedaku.
"Nanti aku kasih tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Leaf Letter
RomanceAndam kembali. Wanita itu memutuskan untuk menebus kerinduan sang ayah yang dia tinggalkan sepuluh tahun lalu. Kepulangannya ke rumah tempat dia tumbuh hingga usia 18 tahun membuka kembali memori lama. Dari dalam kotak berwarna merah keoranyean, An...