10. Oh My Eyes!

118K 16.8K 1.1K
                                    

Riona berkali-kali mengembuskan napas panjang sepanjang duduknya. Ia melirik jam dan menyadari bahwa ia sudah dua jam menunggu lama di tempat pemotretan.

"Kak, masih berapa lama lagi? Jadwal aku masih banyak loh, gimana mau cepat-cepat pensiun kalau pemotretannya ngaret mulu kayak gitu," keluh Riona sebal.

"Katanya model yang jadi pasangan kamu di pemotretan ini belum datang, jadi ini lagi diusahain cari model pengganti," ucap Jeff yang baru saja datang dari luar ruang tunggu. "Sabar, ya."

Riona sontak menyandarkan punggungnya di sandaran sofa seraya mengembuskan napas panjang. Ia benar-benar kesal jika harus menunggu seperti ini dan berakhir dengan jadwal berantakan.

Deringan bunyi ponsel memecahkan keheningan ruang tunggu itu, Riona pun meronggoh tasnya dan mengeluarkan benda pipih yang menyala itu. Nama Wylan terpampang jelas di layar itu, membuat Riona mengernyit kening.

Ah, sudah dua hari mereka berdua tak berkomunikasi secara intens sejak ia menolak mentah-mentah keinginan Wylan, pun sejak Wylan meminta maaf atas perlakuannya selama ini. Hubungan mereka menjadi cukup canggung.

Deringan ponsel yang kembali berbunyi menyadarkan Riona dari lamunannya, ia pun bergegas mengangkat panggilan itu dan mendekatkan layar ponsel ke telinganya.

"Halo. Ada apa, Mas?" tanya Riona.

"Ri, kamu masih di lokasi pemotretan, kan? Yang dekat taman itu?"

"Iya, Mas. Ini masih di sini nunggu model pasangannya yang belum datang," jawab Riona, walaupun dalam hati ia dibuat bingung.

Mengapa Wylan menanyakan hal itu?

"Oh oke. See you."

Tak menunggu jawaban dari Riona, Wylan langsung mematikan panggilan mereka secara sepihak. Membuat wanita itu mendengus kesal dibuatnya.

Ia melempar ponselnya ke atas sofa, tak memperdulikan jika ponselnya akan jatuh atau terlempar ke lantai. Lagipula ia memiliki banyak uang untuk membeli yang baru.

"Kak, mending kalau masih lama jadwalnya undurin aja deh. Ini aku lebih lama nunggunya daripada pemotretan," ucap Riona tak sabaran.

"Sabar, ya. Kita tunggu bentar lagi, kalau memang belum ada nanti aku ngomong sama staffnya," ucap Jeff mencoba menenangkan Riona.

"Yaudah, aku mau jalan-jalan keluar aja deh, sekalian cari udara segar," putus Riona.

Kepalanya terasa pusing dan penuh karena menunggu terlalu lama di ruangan itu. Ia lalu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang tunggu yang terbuat dari tenda itu.

Begitu tubuhnya keluar dari tenda, ia bisa merasakan matahari yang lumayan cerah menyapa langsung kulit putihnya. Matanya menatap lekat pada barisan bunga berbeda jenis yang tertanam rapi di taman itu.

Di belakangnya tampak Jeff mengikut Riona dengan memegang tablet berisi jadwal-jadwal Riona. Ia mengawasi Riona dari belakang.

"MAMAA!"

Suara pekikan itu berhasil mengalihkan atensi Riona maupun semua orang yang berada di lokasi pemotretan, tak luput juga para fans dan wartawan yang ingin mengambil gambar Riona.

Dari pintu masuk taman yang dijaga oleh beberapa pengaman, bisa Riona lihat Azriel dan ketiga saudaranya berlari menghampiri Riona. Tak lupa di belakang mereka ada Wylan yang berjalan mengikuti dengan santai.

"Riel? Kiel? Morfeo? Vian?" ucap Riona terkejut, tanpa sadar malah mengabsen nama anaknya. "Kalian ngapain ke sini, Nak?"

"Kita mau temanin Mama pemotretan hari ini, gak apa-apa, kan?" tanya Azriel seraya langsung memeluk Riona tanpa permisi.

Be a Good Mother [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang