"Selamat malam. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang bersedia hadir dalam acara perayaan Hari Jadi WYR Company yang ke-20 tahun."
Suara tepuk tangan yang meriah dihadiahkan atas ucapan pembukaan yang diberikan oleh Wylan. Pria itu berdiri dengan penuh wibawa di atas panggung, ditemani oleh Riona yang berdiri anggun di sebelahnya.
"Kesuksesan saya hari ini dalam membangun perusahaan tidak luput dari dukungan dan kerja sama dari tim-tim yang bekerja di belakang layar. Juga, tentu saja karena dukungan dari keluarga saya tersayang, terutama istri saya."
Wylan menolehkan kepalanya ke arah Riona, mereka berdua saling menatap mesra dan penuh cinta. Ia mengambil tangan Riona dan menciumnya pelan, membuat beberapa orang memekik histeris saking romantisnya.
"Saya membangun perusahaan ini untuk istri dan anak-anak saya, kami memulai semuanya dari nol. Saya merasa sangat beruntung bisa memiliki istri seperti Riona," ucap Wylan diakhiri senyum kecil.
"Baiklah, terima kasih atas sambutannya yang cukup meriah. Ayo mana tepuk tangannya," ucap pembawa acara seraya memimpin tepuk tangan, diikuti tamu undangan lainnya.
"Ah iya, saya ada pemberitahuan lagi. Boleh?" tanya Wylan meminta izin pada sang pembawa acara, yang langsung dibalas dengan anggukkan kepala.
Wylan mengambil mikrofon yang disodorkan dan menatap Riona sejenak.
"Saya ingin memberitahukan bahwa saat ini, istri saya sedang mengandung buah hati kelima kami. Mohon doa agar kehamilan keempat ini bisa berjalan dengan lancar," ucap Wylan.
Informasi tiba-tiba itu membuat seisi ruangan heboh mendengarnya, kebanyakan dari mereka terkejut dengan kabar kehamilan Riona ini. Apalagi mengingat jarak antara anak terakhir dan calon anak mereka ini cukup jauh.
"Wah, informasi yang sangat membahagiakan sekaligus mengejutkan, ya. Selamat untuk Bapak Wylan dan Ibu Riona, semoga kehamilannya dilancarkan hingga persalinan," ucap pembawa acara dengan nada ceria.
"Terima kasih," sahut Riona.
Setelah acara sambutan itu, pembaca acara pun mengarahkan untuk masuk ke acara selanjutnya, yaitu potong kue untuk formalitas. Acara potong kue dipimpin oleh Riona dan Wylan yang memegang pisau bersamaan.
Setelah membagikan kue-kuenya pada beberapa petinggi perusahaan, Wylan dan Riona pun dipersilakan untuk turun kembali. Acara berlanjut dengan hadirnya beberapa bintang tanah air papan atas yang turut memeriahkan malam itu.
Begitu Riona dan Wylan turun dari panggung, mereka langsung dikerumuni oleh beberapa kolega bisnis Wylan. Banyak dari mereka yang berusaha mencari-cari muka dengan memberikan ucapan selamat pada mereka.
Sementara itu, berbeda dengan kedua orang tua mereka yang kini dikerumuni bak gula oleh kawanan semut. Keempat putra mereka justru duduk anteng di meja bundar yang disediakan khusus.
"Bang, gue pengen es krim lagi deh," ucap Azriel seraya meletakkan wadah kosong bekas es krim ke atas meja.
Mata Casvian membulat sempurna. "Gak boleh. Udah berapa banyak itu kamu makan? Gak sadar? Nanti batuk," omel Casvian.
Pasalnya Azriel bukan hanya makan satu atau dua cup es krim saja, tetapi di hadapan mereka sudah ada sepuluh cup bekas yang tersusun rapi.
"Ayolah, Bang. Satu cup lagi, ya? Kapan lagi coba bisa makan es krim sepuasnya kayak gini," ucap Azriel memelas.
Kedua tangannya ia satukan di depan dada, memohon pada sang kakak tertua agar permintaannya dikabulkan. Ia sudah seperti bocah yang meminta dibelikan permen pada ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Good Mother [Terbit]
RomanceRiona Amara tak pernah menyangka jika ia akan meninggal karena dibunuh oleh keempat putranya sendiri dan mati dalam penyesalan. Namun, di tengah penyesalan itu tiba-tiba saja ia kembali terbangun di masa lalu, tepat lima tahun sebelum kejadian pembu...