40. I Love You

62K 10.7K 2K
                                    

Riona bisa melihat dengan jelas bagaimana suaminya berciuman mesra dan panas dengan gadis bernama Chiara itu. Gadis yang usianya sendiri sepuluh tahun lebih muda dari Riona.

Ia ingin marah. Ingin mengamuk. Ingin menangis histeris.

Namun, semuanya terlalu rumit untuk diekspresikan bagi seorang Riona yang kaku. Hatinya telah lama mati dan tak bisa lagi merasakan.

"Terima kasih. Aku senang bisa mengenal kamu, Ra. Kamu berbeda dari istri aku," ucap Wylan.

Riona bisa melihat ada cinta yang begitu besar dari kedua mata Wylan bagi Chiara, walaupun dari kejauhan. Ia bisa melihat bahwa hati Wylan kini bukan lagi milik, tetapi sudah sepenuhnya menjadi milik Chiara.

Ia kira Wylan berbeda. Ia kira Wylan tak akan pernah menerima perjodohan bodoh dari ibunya itu, tetapi pada akhirnya pria itu kalah.

"Sejujurnya sejak pertama melihat kamu, aku belum bisa menerima. Aku masih mencintai istri aku. Tapi, semakin ke sini sikap Riona pada anak-anak aku semakin menggila, dia udah gak waras," ucap Wylan, ada emosi yang tersirat dalam ucapannya.

Tangan pria itu terangkat untuk mengelus pipi Chiara yang sedikit berisi, menimbulkan kesan menggemaskan pada wajahnya.

"Perlakuan kamu ke anak-anak aku berbeda, kamu menyayangi mereka dan kamu bisa membuat mereka nyaman. Terima kasih," tambah Wylan lagi.

"Kalau kamu memang cinta sama aku, bisa tinggalkan istri kamu itu demi aku?" tantang Chiara yang sontak membuat tubuh Riona menegang.

Hahaha. Setelah ini ia pasti akan diceraikan bukan? Tak ada pria yang akan mempertahankan wanita sepertinya.

Namun selang beberapa detik Riona kembali menggeleng. Tidak. Bukan ini yang ia mau. Apakah hanya hidupnya yang akan hancur? Padahal ia juga seperti ini bukan karena kesalahannya sendiri, tetapi karena suaminya.

"Semua hal yang kamu inginkan pasti akan aku kabulkan, Ra. Kamu terlalu manis untuk ditinggalkan hanya demi Riona," goda Wylan.

Keduanya kembali berciuman lagi, untuk kesekian kalinya dan Riona menyaksikan ciuman itu dengan kedua matanya sendiri, berkali-kali.

Ia hanya bisa menahan perih sambil mengelus perutnya yang masih rata. Bahkan Riona menjadi enggan untuk memberitahukan kabar ini, kabar yang ternyata ia simpan hingga maut menjemput.

----

Riona terbangun dengan napas yang tersengal-sengal. Keringan mengalir deras di wajahnya, membuat pakaian tidur wanita itu hampir basah sepenuhnya. Ia menatap sekitar kamar seperti orang kebingungan, kemudian tangannya mengelus perut buncitnya.

Wanita itu.

Kedatangannya membuat mimpi buruk Riona di kehidupan pertama kembali bangkit. Wanita itu membuat hati Riona menjadi risau tak karuan.

Semuanya masih terekam jelas di kepala Riona, di ingatannya. Ia masih bisa mengingat bagaimana ibu Wylan datang untuk pertama kali ke rumahnya dan membawa Chiara. Bukan untuk bertamu atau menanyakan kabar menantu dan cucunya, tetapi untuk menjodohkan Chiara dan Wylan.

Riona layaknya transparan saat itu, bahkan ibu Wylan sama sekali tak menolehkan kepalanya pada Riona.

"Sayang? Ada apa? Mimpi buruk lagi?" tanya Wylan yang ikut terbangun dengan pergerakan Riona.

Tanpa menjawab, Riona langsung berhambur peluk pada Wylan. Ia naik ke atas pangkuan Wylan dan memeluk tubuh suaminya yang terbentuk sempurna itu. Sementara Wylan yang tak tahu menahu pun hanya membalas pelukan Riona dan mengelus punggung istrinya, berusaha menenangkan.

Be a Good Mother [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang