"Illy! Jangan lari-lari, yuk sini dulu ikat rambutnya! Itu rambut kamu berantakan, nanti jelek kayak singa," ancam Riona yang sudah lelah mengejar putrinya.
Langkah kaki kecil Lyora langsung berhenti dan berbalik menatap sang ibu. Baru saja ia hendak kembali berlari, Wylan yang baru saja datang pun langsung mengangkat putrinya ke dalam gendongan. Mengangkat tubuh Lyora tinggi-tinggi dan seolah menerbangkan layaknya pesawat.
"Wush! Putri Illy terbang!" ucap Wylan seraya menambah kecepatannya berjalan.
"Ahahaha! Lagi Papa, terbang lebih tinggi!" pinta Lyora girang.
Illy yang merasa kesenangan sontak tertawa lepas di dalam gendongan Wylan, hingga tubuhnya diturunkan di hadapan Riona. Sepasang anak dan ayah itu tertawa bersama, diakhiri dengan Wylan mengelus kepala putrinya.
"Nah, sekarang Tuan Putri yang satu ini harus ikat rambut dulu, ya? Kalau mau jadi putri harus rapi rambutnya, gak ada putri yang rambutnya berantakan. Oke?" ucap Wylan yang langsung dibalas anggukan penuh semangat oleh Lyora.
Riona yang melihat bagaimana penurutnya Lyora pada suaminya hanya bisa pasrah. Anak perempuan tunggal dan ayah adalah perpaduan yang tak bisa dipisahkan. Benar kata orang, anak perempuan akan lebih dekat dengan ayahnya.
"Nah Guys! Setelah room tour di lantai atas tadi, sekarang kita bakal keliling di lantai bawah nih. Kira-kira isinya apa aja, ya? Oh iya, jangan lupa gift yang banyak ya buat gue beli kuota!"
Suara itu berhasil membuat Riona, Lyora bahkan Wylan mengalihkan pandangan. Di anak tangga terakhir, ada Azriel yang tengah memegang tongsis dan mengarahkannya ke wajahnya. Ia terlihat berjalan mendekat pada kedua orang tua dan adiknya.
"Mama, Papa, Illy, say hi dulu ke penonton live tiktok aku!" pinta Azriel seraya mengarahkan kamera ke Riona dan Wylan.
Riona tersenyum ramah seraya melambaikan tangannya ke kamera. "Hai! Jangan capek nonton live-nya Riel ya, tapi gak usah dikasih gift. Uang dia udah banyak itu," ucap Riona yang menimbulkan gelak tawa penonton. Bahkan penonton semakin banyak mengirimkan gift yang dapat ditukar menjadi uang.
"Mamaa ih! Jangan gitu, ini tuh pekerjaan cadangan Riel kalau Riel tiba-tiba amnesia, terus gak ingat rumus-rumus lagi dan jadi bego," celetuk Azriel.
"Bang Riel prik."
Sontak Azriel melotot mendengar ucapan yang keluar dari mulut Lyora. Anak itu dengan santai dan wajah polos mengejeknya. "Heh! Kualat awas loh!" tegur Azriel tak terima.
"Bang Riel kan emang prik, huu. Bestiee, jangan nonton live-nya Bang Riel, mending nonton live-nya Illy sama Mama nanti," celetuk Illy seraya memonopoli ponsel Azriel.
Alhasil keduanya saling dorong mendorong, membuat Casvian yang baru saja datang mengambil ponsel Azriel dan menampilkan wajahnya di kamera. Ia tak tersenyum, tetapi malah menebar pesona dengan menyisir rambut ke belakang menggunakan jari-jari tangannya.
"Guys, daripada liat Illy dan Riel berantem mending jawab pertanyaan gue dulu. Kalian pengennya novel Be a Good Mother PO kapan nih? Jawab di kolom komentar ya!" ucap Casvian.
"Yang gak jawab gue blacklist dari daftar calon menantu Mama Riona!" celetuk Azriel.
"Dijawab beneran loh bestie!" tambah Illy seraya menggeser Azriel walaupun tak mempan.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Good Mother [Terbit]
RomanceRiona Amara tak pernah menyangka jika ia akan meninggal karena dibunuh oleh keempat putranya sendiri dan mati dalam penyesalan. Namun, di tengah penyesalan itu tiba-tiba saja ia kembali terbangun di masa lalu, tepat lima tahun sebelum kejadian pembu...