Spesial Part

86.2K 11K 3.4K
                                    

"Sebuah kecelakaan hebat yang terjadi memakan banyak korban, salah satu bus mini yang menjadi korban diketahui adalah milik dari pasangan pengusaha terkenal Wylan Regulus Mason dan model terkenal Riona Amara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah kecelakaan hebat yang terjadi memakan banyak korban, salah satu bus mini yang menjadi korban diketahui adalah milik dari pasangan pengusaha terkenal Wylan Regulus Mason dan model terkenal Riona Amara."

"Menurut kesaksian pihak kepolisian, diketahui bahwa Wylan, Riona dan kedua anaknya yaitu Morfeo dan Azriel meninggal di tempat. Sementara Zadkiel meninggal sesaat setelah sampai di rumah sakit, diketahui bahwa Zadkiel juga menyelematkan adik perempuannya dengan mendonorkan jantungnya. Juga pihak kepolisian menemukan satu korban meninggal lainnya yang tidak bisa diidentifikasi identitasnya karena kerusakan yang parah, kemungkinan jasad tersebut adalah milik Casvian Aleksander Mason."

"Sekian liputan khusus dari saya, tetap ikuti kabar terbaru di Breaking News."

Tubuh Alora bergetar hebat melihat berita yang ditayangkan di televisi kamar hotelnya barusan. Riasan dan gulungan rambutnya sudah tak berbentuk dan tak penting lagi kini.

"Illy selamat, kan? Illy dan Nalan gak ada di daftar korban meninggal tadi, kan?" tanya Alora cepat usai mengumpulkan seluruh akal sehatnya.

Salah satu sahabat Alora yang hari itu menjadi bridesmaids-nya mengangguk seraya memeluk Alora. Ia sungguh gak menyangka jika pernikahan sahabatnya akan berubah menjadi acara berkabung, apalagi ia sangat tahu bagaimana perjuangan cinta keduanya.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang. Illy sama Al pasti ketakutan di sana, gak ada yang jaga mereka," ajak Alora buru-buru.

"Tapi, Ra."

Alora menatap memohon pada temannya itu seraya menggeleng kecil. "Gue gak apa-apa, serius. Pasti Illy sama Al lebih sakit di sana, mereka luka, mereka sendirian. Bawa gue ke sana, ya?"

Yang ada di dalam kepala Alora kini bukan lagi tentang pernikahannya yang sudah pasti batal, tetapi bayangan wajah Lyora dan Nalan yang menangis sudah memenuhi kepalanya.

Ia menoleh sejenak pada sahabatnya yang lain. "Catering makanannya bagiin aja ke orang-orang di jalan, atau apa gitu kek. Daripada mubazir," pinta Alora.

Alora berjalan keluar dari kamar hotelnya dengan tergesa-gesa, hanya membawa ponsel di tangan saja. Sementara sahabatnya mengikuti dari belakang, mereka tentu saja tak ingin sesuatu terjadi pada sahabat mereka itu. Apalagi Alora masih syok.

----

Setibanya di rumah sakit yang diberitakan di media, buru-buru Alora menuju ruangan tempat Nalan dan Lyora di rawat. Begitu ia membuka pintu ruangan, air mata Alora langsung meleleh melihat Lyora terbaring dengan selang oksigen yang terpasang di wajahnya.

"Kak Alora," panggil Nalan lirih.

Tatapan Alora langsung berbalik pada ranjang di sebelah Lyora yang dihuni oleh Nalan. Anak laki-laki itu menatap kosong pada Alora, membuat hati Alora terasa teriris melihatnya.

Ia langsung menghampiri Nalan dan memeluk bocah yang sudah ia anggap sebagai adik kandung sendiri.

"Kak Lora, Mama mana? Kok Mama nda jaga Al sama Illy di sini?" tanya Nalan polos. "Kaki Al juga kok gak bisa digerakin, ya? Nda ada rasanya."

Be a Good Mother [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang