Epilog

82K 10.4K 1.6K
                                    

Casvian sekali lagi membenahi kerah kemejanya, terhitung sudah berkali-kali ia menatap pantulan dirinya di cermin, memastikan bahwa tak ada yang kurang dari penampilannya hari ini.

"Anak Papa udah ganteng kok itu, yuk turun," ajak Wylan yang sedari tadi memperhatikan putra sulungnya dari balik pintu.

Ia tak menyangka jika putra yang dulunya ia gendong itu kini sudah beranjak dewasa, bahkan sebentar lagi akan berganti status sebagai suami orang lain. Putranya itu bukan lagi milik ia dan istrinya.

"Ayo, nanti Alora nungguin gimana? Terus kalau dia capek nunggu dan akhirnya ninggalin kamu gimana?" ucap Wylan menakut-nakuti.

Sontak saja Casvian melotot dan mencebik sebal. "Papa! Jangan nakut-nakutin gitu dong, ini anaknya lagi gugup banget juga. Nyebelin amat sih."

Wylan terkekeh geli mendengar ocehan anaknya, ia merangkul bahu Casvian dan berjalan bersama keluarga dari kamar. Keduanya terlihat serasi dengan pakaian serba putih, bahkan wajah ayah dan anak itu hampir mirip jika saja tak ada tanda-tanda penuaan di wajah Wylan.

"Cie yang sebentar lagi bakal nikah," ledek Azriel yang tak sengaja bertemu Wylan dan Casvian saat hendak turun.

Azriel mendekat pada Casvian dan menatap kakaknya itu serius. "Bang, nanti malam jangan lupa live, ya."

"Aduh!" pekik Azriel kala merasakan telinganya ditarik.

Ia mendongak, menatap sebal pada Wylan yang tak lain adalah pelaku yang telah tega menjewer telinganya. Bibirnya mencebik sebal bak anak kecil, umur boleh bertambah tapi tingkah laku tetap seperti anak-anak ketika sudah bersama orang tuanya.

"Heh! Siapa yang ajarin kayak gitu?! Sembarangan banget nih anak satu," omel Wylan seraya menuruni tangga.

Sementara Azriel sendiri hanya terdiam dengan wajah cemberut, tangannya mengusap telinganya yang memerah bekas dijewer oleh Wylan.

"Aduh ada apa sih kalian ini? Mau antar anak nikah masih aja ribut mulu kerjanya," tegur Riona yang sudah menunggu di lantai bawah.

Keluarga itu terlihat rapi dan rupawan dengan setelan pakaian serba putih. Riona bahkan tampak sangat cantik dengan rambut yang digulung ke belakang dan ditambahi hiasan kecil. Sederhana, tetapi mampu menonjolkan aura kecantikan Riona.

"Semuanya udah siap?" tanya Wylan seraya menghitung jumlah anaknya, takut jika ada yang ketinggalan.

"Yuk, takut kalau Alora dan keluarganya nunggu di gedung acara. Kita jadi gak enak nanti," ajak Riona seraya menggendong Nalan yang juga sama tampannya dengan Wylan.

Mereka berjalan keluar dari rumah, di halaman rumah sudah ada sebuah mini bus yang dihias layaknya mobil pengantin. Yap, sebuah perubahan dari yang dulunya memakai van kini berubah jadi mini bus.

Van tak mampu lagi menampung mereka semua, apalagi anak-anak Riona dan Wylan sangat aktif bergerak ke sana dan kemari, membuat Wylan memilih memakai mini bus ke mana-mana.

"Ayo masuk-masuk semua," pinta Riona seraya menyuruh anaknya naik satu persatu dan mengabsen mereka. "Zadkiel, Azriel, Maureen, Morfeo, Lyora. Oke semuanya aman."

Barulah setelah itu ia ikut naik bersama Wylan dan Nalan yang berada di gendongannya.

Setelah semuanya duduk di tempat masing-masing, supir keluarga mereka mulai menjalankan mini bus keluar dari pekarangan rumah. Masing-masing mulai menyibukkan diri sembari menunggu sampai.

Contohnya seperti Maureen dan Lyora yang sudah anteng menonton drama Korea. Casvian yang tengah menulis di sebuah kertas dan sesekali bermain HP. Azriel dan Morfeo yang sedang bernyanyi heboh dan Zadkiel yang memilih bermain ponsel.

Be a Good Mother [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang