"Mama, Vian mau keliling dulu, ya. Kalian kalau udah capek, mau pulang atau mau ke mana telepon Vian aja," ucap Casvian saat mereka sudah berada di pintu masuk Sciencework.
Sedari tadi anak itu tampak antusias, senyum sama sekali tak kunjung pudar dari wajahnya sejak di perjalanan. Dalam hati Riona turut bahagia melihat putra sulungnya juga bahagia.
"Iya. Kamu puas-puasin aja kelilingnya, mau sampai tutup juga gak apa-apa. Yang penting hari ini kamu nikmati hadiah ulang tahun kamu," ucap Riona seraya mengelus kepala putranya.
Tak terasa, sedikit lagi tinggi Casvian akan melampaui tinggi Riona. Sekarang saja ia sudah kesusahan saat hendak mengelus kepala remaja laki-laki itu.
Casvian pun berjalan meninggalkan rombongan mereka. Terlihat sejak tadi Azriel dan Zadkiel hanya banyak berdiam saja, tak cerewet atau antusias seperti biasanya.
"Kalian enggak mau keliling juga?" tawar Riona pada ketiga anaknya yang lain.
"Enggak ah. Riel gak berselera kalau soal ginian, tapi kalau main di Disneyland nanti bisa diadu deh," ucap Azriel.
Riona tersenyum kecil, kemudian memegang kedua pundak Azriel pelan.
"Ini kan hadiah ulang tahun Abang Vian, nah kalau ke Disneyland itu kan bonusnya. Riel harus bisa sabar dan ngertiin Abang-nya juga, ya? Jangan terus maunya Riel doang yang diturutin, Riel juga harus bisa ngertiin kakak-kakak Riel. Kalau misalnya Riel sama Kiel kelihatan gak nikmatin hari ini, nanti Abang Vian sedih gimana? Nanti kalau dia merasa bersalah ajak kalian ke sini gimana?"
Riona mencoba memberikan pengertian pada Azriel dan Zadkiel. Ia tak ingin jika suatu saat hubungan keempat anaknya akan retak karena keegoisan salah satunya.
"Masih untung loh Bang Vian dulu mau kabulin keinginan Riel buat ke Disneyland. Kalau dia egois bisa aja dia langsung minta ke sini, enggak dengerin kamu. Tapi, karena Abang Vian sayang sama kamu makanya dia relain impiannya buat kamu," tambah Riona.
Melihat kebijaksanaan istrinya membuat Wylan tersenyum.
Ia seolah melihat sosok yang berbeda dari orang yang memukul dan memaki anak-anaknya dahulu. Ia seperti melihat sosok Riona yang berbeda, walaupun fisiknya tetap sama.
Namun, Wylan benar-benar melihat sosok keibuan yang lama hilang itu kembali dalam diri Riona.
"Iya, Ma. Maaf kalau Riel selama ini egois," ucap Azriel dengan kepala tertunduk.
Ia menyadari sikapnya selama ini yang terlalu manja dan ingin memonopoli semuanya sendirian.
Riona mengangkat wajah putranya dan mengelus kepala Azriel dan Zadkiel bersamaan. "Mama enggak marah sama Riel ataupun Kiel, tapi Mama cuma kasih nasihat aja. Biar Riel sama Kiel bisa lebih dewasa lagi dan bisa lebih sayang ke yang lain."
Kepala Azriel dan Zadkiel mengangguk bersamaan dengan senyum tipis.
"Sudah, yuk masuk. Pasti di dalam ada banyak hal seru yang bikin kalian senang kok," ajak Wylan.
Ia merengkuh pinggang istrinya seraya berjalan bersama ketiga anaknya yang lain.
----
Setelah seharian berkeliling Sciencework kemarin, kini keluarga kecil itu telah menginjakkan kaki di Disneyland. Destinasi terakhir yang mereka kunjungi sebelum liburan singkat keluarga mereka berakhir.
Rasa lelah di tubuh Riona yang akhir-akhir ini sering menyerang sama sekali tak menyurutkan semangat wanita itu. Ia tetap merasa antusias apalagi ketika melihat senyuman di wajah keempat putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Good Mother [Terbit]
RomanceRiona Amara tak pernah menyangka jika ia akan meninggal karena dibunuh oleh keempat putranya sendiri dan mati dalam penyesalan. Namun, di tengah penyesalan itu tiba-tiba saja ia kembali terbangun di masa lalu, tepat lima tahun sebelum kejadian pembu...