🍫🍫🍫
"Chenle!" panggil Shuhua.
"Apa Kak?"
"Jadi pacar gue mau??!"
"Oke! Ada syaratnya...." ucap Chenle.
Shuhua mengangkat kepalanya, "apaan?!"
"Sini deketann!!" celetuk Chenle.
Shuhua memicing curiga. "Mau cium gue ya lo?!"
Chenle tertawa renyah. "Gak lah anjir,"
"Ya buruan mau apaa!!" kata Shuhua membentak.
"Es krim."
Shuhua mendengus. "Yeu dikira apa—"
Cup
Chenle mencium pipi Shuhua. Membuat gadis itu terlonjak kaget, dan membelalakan matanya.
Buagh!!
Satu pukulan mendarat di perut Chenle dari Shuhua, pukulan mematikan namun Chenle suka.
Chenle langsung berlari menghindari Shuhua yang mungkin sedang naik pitam. Bisa-bisa ia kena bonyok.
"ZHONG CHENLEEEEE!!!"
"Kaburrrrr......" histeris Chenle.
"GUE PUKUL YA LOOOOO!!!!!"
Shuhua berhasil mendapatkan lelaki itu, dengan menangkapnya dari belakang. "Hayo dapett!!" ujar Shuhua.
"Ampunnn!!!"
"Gakk!!"
"Yaudah gue tolak nih," gerutu Chenle.
"E-ehh?"
"Gak mau kan lo gue tolak?"
Pletak!!
🍫🍫🍫
Nakyung duduk di depan sekretariat FT sambil menatap nyalang kearah depan. Earphone yang ia selipkan di telinganya, padahal tak ada satupun lagu yang terputar.
Rambutnya menari terbawa angin, menutup sebagian wajahnya. Sesekali ia mengembuskan napas dalam, berasa ada yang hampa, tapi apa? Nakyung tidak tahu.
Kedekatannya dengan Soobin, si anak Fakultas Teknik, prodi teknik sipil, sudah dua minggu yang lalu. Soobin bisa dibilang cowok idaman, mungkin definisi baik terlalu biasa untuk menggambarkan lelaki jangkung itu.
"Hei? Udah nunggu lama, maaf ya tadi ada urusan sama kahim." ucap Soobin sambil berdiri dihadapan Nakyung. "Ngelamunin apa?"
Nakyung mengerjap lalu ikut berdiri tepat dihadapan Soobin, sangat terlihat perbedaan tinggi keduanya. Tidak sama seperti dengan Renjun, mungkin cowok itu lebih tinggi dari Nakyung, tapi hanya sedikit.
Kenapa jadi berbicara tentang Renjun sih?
Nakyung rindu lelaki itu.
"Nakyung?" panggil Soobin.
Nakyung mengerjap yang kedua kalinya. "Ehh maafin, gue ngantuk banget!"
Soobin terkekeh. "Yaudah, mau langsung pulang atau kemana dulu nih??"
"Kayaknya langsung pulang aja deh, gue capek banget."
Soobin mengangguk. Keduanya berjalan menuju motor Soobin.