"Haechan!"Gadis berambut ungu sebahu menghampiri lelaki berhoodie abu itu. "Gue panggil elo daritadi padahal,"
Haechan tersenyum kikuk. "Apa?"
Ryujin mengatur napasnya, ia hendak mengatakan sesuatu yang sangat penting. "Maaf tentang pengakuan itu, Chan. Gue udah ngancurin persahabatan kita--"
"Enggak!"
Ryujin mengangkat kepalanya menatap netra Haechan.
"Bukan salah lo, perasaan itu lumrah bagi dua insan. Gak menutup kemungkinan walau status kita temen lama. Perasaan itu bakal muncul, dan gue maklumi." Sahut Haechan.
"Tapi kenapa lo menghindar?" tanya Ryujin. "Lo berubah, Chan..."
Haechan memegang bahu Ryujin. "Gaada yang berubah, gue masih Haechan yang dulu. Dan elo, masih Ryujin sahabat kecil gue!" ucap Haechan setelah itu mencubit hidung Ryujin. "Maafin gue atuh yaaa,"
Ryujin memgangguk. "Gue juga minta maaf ya."
"Best friend??"
"Yoi lah, sist!!!" Haechan merangkul Ryujin.
Bersamaan dengan itu, Somi dengan sang kekasih lewat dan saling pas-pasan. Ryujin menyenggol Haechan, sementara Somi hanya melempar senyumnya pada Haechan walau tak kunjung Haechan balas.
"Gamon lo?" bisik Ryujin.
"Hmm?"
"Lupain aja si Somi,"
"Udah kok,"
"Bagus! Sekarang ada seseorang gak di hati lo?"
"Ada!"
"Siapa?"
"Cewek yang sekosan sama gue."
🍫🍫🍫🍫
Jaemin turun dari motornya abis dari kampus, dia masuk ke kosan gak lupa simpen sepatunya di rak depan pintu.
Dia jalan ngelewatin ruang tv, dan ada Nakyung disana sambil mainin hpnya. Jaemin ikut duduk disebelah Nakyung, sambil nyodorin sekotak martabak ke hadapan cewek itu.
Nakyung mengalihkan pandangannya dari ponsel, "asik martabak." Nakyung langsung membuka kotak martabak itu. "Ihh martabak manis,"
"Lo gasuka?" tanya Jaemin.
"Suka, tapi gasuka."
Jaemin nusuk pipi Nakyung pake telunjuknya. "Yeuu gimane sih, bu! Nanti dah lain kali gue beliin yang martabak telor!"
"Hehehehehehe....."
"Tadi tuh rame banget buset," ucap Jaemin sambil merosotkan bahunya bersandar di sofa.
"Pantesan muka lo gitu banget,"
Jaemin mengembuskan napas gusar. Nunggu martabak itu 5% dari rasa lelahnya, selebihnya.....skripsian
"Capek gak sih? Tapi kalau berhenti kuliah tanggung selangkah lagi,"
"Sama gue juga, Na. Mungkin cowok lebih capek, selain mikir nanti kerja apa, kalian sebagai cowok pasti mikir buat nikah HAHAHA!"
Jaemin hanya terkekeh pelan. "Kawin aja pikiran lu,"
"Lo ada niatan nikahin cewek lo?"
"Siapa?"
"Si anjirrrr malah nanya, cewek lo! Si Heejin!!"
Jaemin ketawa. Lalu jawab. "Enggak tau."
"LAHHHH????"