Jisung melangkahkan kakinya memasuki sebuah auditorium FIP, dimana ia akan mengikuti sebuah seminar dari himpunan prodi pendidikan olahraga. Sebenernya sih, Jisung malas ngikut beginian, cuman karena yang ngajak adalah Sunghoon, temannya. Mau tidak mau Jisung ikut serta, yaa itung-itung dapet sertifikat sama kue box.Di depan, Jisung mengisi daftar hadir lalu memasuki audit seorang diri. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis membawa banyak berkas jatuh berserakan.
"Wonyoung? Lo ngapain disini?" tanya Jisung sambil membantu gadis itu memunguti lembaran kertas yang jatuh.
"Makasih kak," Wonyoung tersenyum. "Abis nemuin temen aku yang lagi ikut seminar,"
"Kenapa gak ikut seminar aja? Ayok bareng gue."
"Hah?"
"Ayok!" ucap Jisung.
Wonyoung tersenyum dan berjalan di belakang Jisung. Gadis itu tidak henti-hentinya memuji ketampanan lelaki yang kini tengah duduk di sebelahnya. Jisung dengan pakaian simple, kemeja flanel yang di gulung sampai siku, dan kancingnya sengaja terbuka semua sehingga menampakkan kaos hitam polos. Apalagi, rambut Jisung sangat rapi. Bener-bener definisi tampan.
"Lo nyimak gak sih?" tanya Jisung sambil menoleh pada Wonyoung. "Perasaan daritadi liatin gue mulu, gue jelek ya?"
"Lo ganteng!" ujar Wonyoung. "Ehh—"
Jisung tertawa. "Akhirnya ada yang mengakui...."
Wonyoung ikut terkekeh pelan.
"Kak Jisung?"
"Hmm?"
"Belom punya pacar kan?"
"Belom!"
"Gue—"
"Lo boleh suka sama gue. Tapi gue gak bisa jadiin lo pacar, maaf..."
Belom juga confess, Wonyoung udah ditolak duluan.
"Ketara banget yaa?" Wonyoung menggigit bibir bawahnya.
Jisung mengangguk. Memang dari awal, sikap Wonyoung terhadapnya itu sangat berbeda, seperti gadis itu menunjukkan ketertarikan pada dirinya.
"Maaf yaa!"
"Kenapa gabisa?!" tanya Wonyoung masih belum puas dengan pernyataan Jisung.
"Karena ada orang lain di hati gue!"
Siapa?
🍫🍫🍫
"Yunaaa!!!"
Sang empunya menoleh pada lelaki bertubuh jangkung itu. Yuna tersenyum senang, lalu menghampiri Jisung sambil ber highfive.
"Wesss ganteng banget!"
Jisung menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangan. "Ohiya dong jelasssss!!!" ucapnya sambil merangkul Yuna dari samping. "Mau kemana?"
"Makan dulu lahhh, laper gue abis kelasan!" ujar gadis itu.
"Ayokk mau makan apa?"
"Bakso enak gak sih?"
"Enggak!"
"Mie ayamm?"
"Boleh!"
"Skuyyyy!!!"
Akhirnya mereka berdua makan mie ayam pertigaan.
"Mie ayam 2, es teh 2!"
Jisung kembali duduk di samping Yuna. "Daun!" ucap Jisung ketika mengambil daun di atas rambut Yuna.