Met baca mentemen^^
***
"Gimana, Sha?" tanya Renjun.
Shuhua menerbitkan senyumnya. "SEMPROOOOO!!!!" seru gadis itu sambil memeluk temannya ini.
Renjun juga tidak kalah senangnya. "Semangat dan selamat!!" ucap Renjun sambil menepuk-nepuk bahu Shuhua. "Udah dong lepas, badan lu kan gede, Sha."
Shuhua langsung mendorong kasar Renjun. "Lo tuh ya, gue lagi seneng padahal."
Renjun terkekeh pelan. "Haha maap, ayok kantin gue traktir."
"ASIKKKK!!!"
Mereka berdua berjalan beriringan ke kantin. "Harusnya elo sih yang traktir, bukan gue." celetuk Renjun.
"Hari ini elo dulu, nanti kalau gue udah sidang, baru gantian. Oke?"
Renjun ngangguk. "Mau makan apa?"
"Banyakk!" ujar Shuhua sambil merentangkan tangannya sampai mengenai wajah Renjun.
Renjun gak mau ngerusak mood temannya yang lagi seneng, dia cuman senyum dan ngeiyain buat traktir Shuhua.
"Makasih ya, Jun udah jadi temen gue 3 tahun lebih, kuliah disini." kata Shuhua sambil menatap Renjun dari samping, memang benar hanya Renjun teman Shuhua selama perkuliahan. Dimulai dari ospek, setiap isi SKS mereka sering bareng biar sekelas, ngekos bareng, pokonya kalau ditanya teman dekat Shuhua semasa kuliah siapa, jawabannya Renjun—dan Minju. Tapi Shuhua lebih menghabiskan waktu dengan Renjun kalau di kampus, alih-alih bersama Minju adik tingkatnya karena jurusannya juga beda.
"Gue sih nyesel temenan sama lo," ucap Renjun.
Shuhua berdecih. "Gapapa, yang penting gue sayang sama lo. Temen terbaikkkk gueeee!!"
Renjun ketawa pelan. "Sana cari tempat duduk, gue yang pesen."
"Siappp, teh manis dingin es batunya yang banyak."
Renjun menangguk.
Shuhua menunggu disini sambil memainkan sendok dan garpu.
"Kak?"
Shuhua mendongkak melihat Chenle yang sudah duduk dihadapannya. "Eh, Le? Ngapain?"
"Jajan,"
"Yaudah sana, keburu rame loh."
"Kantin FMIPA gapernah rame perasaan,"
Shuhua menggaruk tengkuknya. "Iyasih,"
Hening.
"Yiren apa kabar?" tanya Shuhua.
"Dia baik, tahun depan gue mau langsung nikah sama dia."
Uhuk
"Lo kenapa??" tanya Renjun yang baru datang lalu menyodorkan air mineral untuk Shuhua.
"Es gue aja siniin,"
"Lo abis batuk, masa minum es. Minum air gue dulu nih!" ujar Renjun sambil membukkan tutup botol air mineral.
Shuhua nurut.
"Kenapa sih?" tanya Renjun yang masih penasaran.
"Nohh si Chenle mau nikah tahun depan. Parah gak sih, ngelangkahin kita!" ucap Shuhua.
"Serius, Le?"
Chenle mengangguk. "Keluarga kita mau cepet-cepet,"
"Hhhh gasabaran banget dah, padahal kalian masih terlalu muda loh." ucap Renjun.
"Beda, Njun sekelas sultan mah, ya gak?"
Chenle diem doang.
"Semoga lancar ya," ujar Renjun.