Kalau kalian suka sama cerita ini, jangan lupa vote. Makasiii :)
"Ma?"
Seorang wanita paruh baya menoleh mendapati anak semata wayangnya mendekat.
"Shuhua? Kenapa pulang?"
Alih-alih menjawab pertanyaan sang mama, Shuhua berhambur pelukan.
"Kangen Mama!"
"Tumben?"
"Maafin Shuhua Ma, setiap aku pulang ke rumah, pasti kita bertengkar."
Mama mengelus puncak kepala anaknya. "Maafin Mama juga ya, Sha!"
"Selamat ulang tahun, Ma. Maaf telat 3 bulan hehehe..."
"Gapapa, makasih ya."
Shuhua mengangguk sambil memberikan kue pada mama.
"Kabar pacarmu itu gimana?"
"Gataulah, Mah. Males aku,"
Mama terkekeh, "setiap hubungan, pasti ada rintangan. Gak harus berjalan mulus!"
"Tau ah!"
"Hahaha, magang kamu gimana?"
"Yagitu...."
"Gimana kalau sekarang kita masak? Mama udah belanja kemarin."
"Udah lama banget gak makan masakan rumah, ide bagus! Ayok Ma!!"
Seharian, Shuhua habiskan quality time bersama mama. Jujur saja, Shuhua terkadang merasa bersalah apabila sering membentak sang mama, dan kini Shuhua berjanji, mulai sekarang ia akan membuat mama bangga. Karena hanya beliau satu-satunya semangat bagi Shuhua.
Masalah satu terselesaikan.
🍫🍫🍫
Hari ini, Minju ada latihan paduan suara, sebenarnya dia gak ikut dalam tim padusnya sih, dia cuman yang main alat musiknya doang, suara Minju gak sebagus itu, minimal dia bisa menyumbangkan keahliannya sebagai pengiring saja.
"Minjeong? Kamu kan bagian sopran?" ujar Kak Rose.
Yang dipanggil hanya mengangguk. "Ah iya kak, maaf!"
"Oke ulangi lagi. Pemain alat musik, sesuaikan ya. 1 2 3..."
Tiga puluh menit berlalu, latihan padus untuk lomba nanti selesai. Kak Rose selaku pelatih sekaligus alumni padus menyuruh mereka untuk pulang.
Minju meletakkan biola di tempatnya. Bukan biola miliknya, hanya fasilitas kampus saja.
"Ekhem, gue baru tau. Selain bisa gitar, lo bisa biola juga ya?"
"Astaga? Kaget! Lo kapan kesini?"
"Lima belas menit yang lalu hehe,"
Minju terkekeh. "Ngapain kesini, kak? Bukannya lo masih magang ya?"
"Udah pulang sih..."
"Terus ngapain dah? Tumben ke ruang musik,"
"Jemput elo!"
"Yang bener aja? Gue pulang sama Jisung."
"Lo lupa? Kalau elo mau traktir gue mie gacoan?"