Gagal Backstreet

541 72 27
                                    

"Lo bikin apa, Jin?" tanya Jaemin menghampiri Heejin yang sedang memasak di dapur. Lelaki itu menopang dagunya di pundak Heejin.

"Naa jangan deket-deket. Nanti ada yang liat!"

"Gapapa," Jaemin malah memeluk Heejin dari belakang. "Lo pake sampo apa? Wangi?"

"Wangi yaa? Padahal udah tiga hari belum keramas."

"Serius? Tapi ini wangi banget loh!"

"Udah, Na. Malu kalo kepergok—"

"KALIANN????" 

Dan benar saja.












Haechan dengan kaos dan kolor andalannya, mematung diambang pintu mendapati Jaemin dan Heejin sedang bermesraan.

"Channn! Gak seperti ya lo liat kok." Heejin panik.

"Kaliann?" Haechan berusaha mengatur napasnya. "Pacaran?"

Keduanya mengangguk.

Heejin lupa. Dia langsung menginjak kaki Jaemin, yang membuat sang empunya meringis kesakitan. "Lo bilang mau backstreet !!" bisik Heejin.

"Dah terlanjur hmm."

"Wahh-wahh gak nyangka!!!"

"Chan jangan kasih tau siapa-siapa yaaa?!" mohon Heejin. Sementara Jaemin mah biasa aja.

"Gue kira lo suka sama Minju, Na. Soalnya kan lo gombalin tuh anak mulu. Taunya pacaran sama Heejin???" ujar Haechan cukup keras.

"Kak Heejin pacaran sama Kak Jaemin?"

Deg..





Ketiganya tertuju pada sumber suara. Yang tak lain adalah Minju sendiri sambil menenteng gitar akustiknya, gadis itu mematung sambil menatap nyalang ketiganya.

Benar-benar tidak bisa dipercaya.




"Udahlah Minju. Jangan cengeng! Lo udah tau kalau Kak Jaemin sukanya sama Kak Heejin. Kepalang sakit hati, apa boleh buat?"  Batinnya berusaha menguatkan.







Heejin menghampiri Minju dan memegang tangan gadis itu. "Ju? Maaf!"

Sementara Haechan dan Jaemin tidak bisa berkata-kata apa lagi.

Minju melepas genggaman tangan Heejin.

"Gue pacaran sama Jaemin," akunya. "Tapi gue tau kalau lo suka sama dia, jahat yaa? Maafin gue.... "

Bukankah tidak adil jika Minju marah? Toh permasalahnya juga sama ketika Heejin suka Jeno, tapi Jeno suka padanya.

"Gapapa, Kak." Minju tersenyum sumir. "Selamat yaa!"

Sepersekian detik kemudian, Minju berbalik dan berjalan meninggalkan mereka.

Bahunya bergetar hebat, namun sebisa mungkin dia menahan semuanya.

Masa harus nangis lagi sih?  Batinnya.

Minju akan menyerah. Tapi bolehkan dia tetap mencintai Jaemin, tanpa mengganggu hubungan mereka.

Seperti baja yang susah untuk menjadi magnet, namun sulit pula menghilangkan kemagnetannya, jika sudah menjadi magnet, akan tetap.

Sama seperti perasaan Minju, dia sulit untuk mencintai seseorang, namun sekalinya cinta, ia enggan untuk melepas itu.

Dia hanya bisa berserah dan mengandalkan takdir.






🍫🍫🍫🍫🍫





Kosan Vanilla Chocolate || NCT DREAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang