Pagi-pagi kosan sudah diributkan oleh beberapa penghuni yang bakalan pulang kampung. Haechan yang tadi baru berangkat ke terminal, Yeri yang tadi pukul lima pagi sudah take off, Mark, Koeun, Heejin, Nakyung, dan Renjun lagi bersiap untuk berangkat ke stasiun. Jaemin dan Jeno sudah lebih dulu pulang menggunakan mobil Jeno, begitupun Chenle. Tinggallah Minju, Jisung, dan Shuhua yang masih di kosan."Sung? Lo gak balik?"
"Balik, tapi santai aja sih. Rumah gue kan deket, naik motor setengah jam aja nyampe."
Shuhua manggut-manggut, dan langsung melanjutkan aktivitasnya memainkan game online nya.
"Lo gak balik, Kak Sasha?"
"Hah? Gatau gue, males."
"Balik aja sih, lumayan banyak waktu buat kumpul sama keluarga," ucap Jisung sambil mengangkat tas ransel yang akan dibawa pulang. Sebenernya dia gak bawa apa-apa sih selain baju kotor.
Shuhua terdiam cukup lama. Keluarga? Tapi Shuhua hanya punya Mama yang berarti dihidupnya, tidak ada yang lain.
"Iya mungkin siang," ucap Shuhua.
"Eh gue duluan ya, kalau terlalu siang bisa macet." ujar Jisung. "Kak Minju mau bareng gak?"
"Gausah, gue mau dijemput Kak Jungwoo."
Jisung berohria. "Okedeh, gue berangkat ya! Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Shuhua dan Minju kini berdua duduk di ruang tv, disibukkan dengan ponsel mereka masing-masing, sampai ahirnya Minju berdeham cukup keras.
"Kemarin, gue ngobrol sama Kak Jaemin..." ucap Minju sambil meghela napas gusar. "Kayanya gue bakal move on dari dia deh,"
Shuhua menoleh dan mematikan ponselnya.
"Yap! Lo pinter, gausah nungguin yang gak pasti!" sambung Shuhua. "Gue juga udah nyatain perasaan gue ke Renjun, dan sekarang gak ada beban lagi buat gue. Gue udah buka lembaran baru, dan menerima seseorang yang lain. Lo juga harus gitu ya, Ju!"
Minju mengangguk. "Enak ya, rasanya plong aja gitu. Sekalipun cinta kita sama-sama bertepuk sebelah tangan."
Shuhua mengangguk setuju. "Kalau dipikir-pikir, nasib kita sama ya...?
Minju tertawa. "Iya! Sama-sama tak terbalas!"
Keduanya tergelak.
Tak lama kemudian, sebuah mobil terparkir di depan kosan.
"Pasti itu Kak Jungwoo, gue duluan ya!"
Shuhua mengangguk dan mengantar Minju ke depan pagar. Ia bisa melihat perlakuan Jungwoo sebagai kakak Minju yang cukup manis, dimulai dari mengelus puncak kepala Minju, memeluknya, membantu Minju memasukkan barangnya kedalam bagasi mobil, membukakan pintu mobil untuk Minju, bahkan menyempatkan menjemput Minju ketika masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan.