"Noh kan, apa gue bilang Kak Nakyung sama Kak Renjun ada apa-apa!" celetuk Jisung ketika melihat motor Renjun terparkir dan ada Nakyung di belakangnya.
Seperti biasa, tiga bocah kini ngintip dari jendela kosan.
"Tapi muka mereka asem benerrrrr!!" kata Minju, dibalas anggukkan Jisung dan Chenle.
Tak lama kemudian, ketiganya mengambil posisi pura-pura gak tau ketika Nakyung masuk ke kosan.
Melirik sekilah kearah tiga bocah ini. Minju, Jisung dan Chenle nyengir. Nakyung memutar bola matanya, lalu kembali berjalan ke kamarnya.
"Napa tuh?" bisik Jisung di telinga Minju.
Minju mengangkat bahu.
Brak!!!
Suara gebrakan pintu, terdengar keras dari arah kamar Nakyung, pasti pelakunya dia sendiri. Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Jangan membuat tiga bocah ini penasaran.
Sedetik kemudian, Renjun menampakkan wajahnya dan masuk tergesa-gesa sedikit berlari menuju lantai atas.
"Nakyung? Dengerin gue dulu. Bukain pintunya!!"
Tiga bocah ini mengernyit heran. Suara Renjun terdengar sampai lantai dasar.
"Kenapa kita jadi saksi tragis kisah cinta mereka sih?" ucap Jisung sambil menggaruk kepalanya. "Padahal gue udah wanti-wanti mereka berdua kasmaran."
"Ternyata kapal kita oleng hampir kandas, gue ngeship banget sama mereka tauuu!!" ucap Minju sambil menekuk bibirnya.
"Nanti gue mau tanya sama Kak Renjun ah,"
"Mending jangan. Mereka bener-bener lagi ada masalah, jangan dulu ditanya apa-apa!" sambung Minju.
"Semoga masalahnya cepet selesai deh."
"Kak Nakyung gak pernah marah diem kaya gitu. Lo pada tau kan, dia kalau marahan sama Kak Renjun itu adu bacot!"
"Benerrr, pasti masalahnya besar nih."
Tak lama, Koeun datang dan masuk. Ia mendengat keributan di lantai atas.
"Ada apa ya?"
"Kak Renjun sama Kak Nakyung berantem lagi!"
"Ohh udah biasa..." ujar Koeun.
"Kali ini luar biasa, Kak. Kalau Kak Nakyung marahnya diem, dunia sedang tidak baik-baik saja." ucap Jisung. "Btw nguping yukk?"
Chenle menjitak kepala Jisung.
"Gaboleh ikut campur masalah orang ah," kata Koeun sebelum dirinya melipir ke dapur.
Hening.
Minju lagi duduk sambil mainin hp, ada Chenle yang lagi tiduran di sebelah Minju, sementara Jisung lagi main sama Minji si kucing.
"Kak Minju? Minji kayanya sakit deh,"
"Hah? Masa sih?"
"Eek nya mencret, terus bau bangetttt!!"
"Yaudah nanti kita ke dokter deh." ujar Minju.
"Emang disini ada dokter hewan?" tanya Chenle.
"Ada gak sih, Sung?" tanya Minju.
"Ada kok, dokternya temen kakak gue. Baru lulus coass kemarin udah buka praktek! Nanti kita kesana ya, Kak!"
Minju mengangguk.
Jisung mengelus puncak kepala Minji lembut. "Nanti daddy ajak kamu ke dokter yaa, supaya sembuh!" seru Jisung sambil mencium Minji.
"Stresss! Ngomong sama hewan." celetuk Chenle.
