Tit
"Hitungan ketiga bilang pir!"
"Piiiiiiiiiir!"
"Gulf, apa kau tau? Kau dalam bahaya sekarang. Coba tebak."
"Karena kau mencintaiku, aku akan jadi satu-satunya orang yang selamanya kau cintai. Kita akan memiliki kehidupan yang sempurna, rumah kita akan menjadi istana."
Televisi menyala tanpa gambar setelahnya, anehnya seseorang tetap betah untuk memandangi semut-semut acak itu seolah merupakan tontonan yang menarik.
Hidungnya yang mancung, alis tebal dan sorot mata yang tajam menambah kesan kehampaan pada wajahnya yang datar tanpa ekspresi. Bersama satu buah pir dan sebotol minuman bersoda diatas meja, laki-laki itu memeluk lututnya dengan sangat erat.
Tanpa gambar dan hanya suara berisik tak berarti, televisi di hadapannya benar-benar tak berguna tanpa antena.
Pria itu melirik ke arah buku di sampingnya, ia tak tau dimana batas bosannya, dimana titik lelahnya.
Dulu semuanya terasa sempurna, senyuman simetris tak pernah pudar, bingkai foto tak pernah miring. Hingga tiba-tiba sebuah kertas terbakar.
Satu persatu gelas mulai pecah, peralatan dapur selalu bersih, lampu tak pernah menyala. Tak ada lagi buah pir untuknya, botol soda kosong adalah satu-satunya teman.
Lalu teriakan dan makian mulai melantun, isak tangis menggema, luka berhamburan dimana-mana.
Segalanya sempurna, terlampau sempurna hingga api yang menghangatkan tiba-tiba berkobar tak terkendali. Semuanya hangus, terbakar dengan sangat sempurna dan tak menyisakan apapun. Abunya bahkan langsung lenyap ketika semilir angin berhembus.
"Ini yang di sebut istana?"
Dari Author.
Penulis dan pembaca selalu menginginkan satu hal sama, ending sempura. Ingat, tokoh disini hanya visual yang artinya cerita ini tidak berkaitan sama sekali dengan kehidupan nyata idol.
PERINGATAN KERAS: cerita ini bertemakan MewGulf, secara jelas ini mengandung unsur BoyLove. Untuk kalian yang merasa homophobic, demi kenyamanan bersama harap tinggalkan book ini.
Terimakasih banyak, jangan lupa tinggalkan jejak pokoknya😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ENNUI
Fanfiction"Aku bahkan tidur dengan orang lain di kamar kita, kau yakin nasehatmu masih berguna untukku? Terserah padamu, tapi aku mencintaimu juga. Aku siap menerima apapun yang kau putuskan karena aku yakin kau sudah memikirkan perasaan Win." Cat yang memuda...
