ENNUI BAGIAN XXXXV

1.7K 220 155
                                    

Bruk!

Mew terperanjat sendiri ketika kepalanya menghantam meja saat dirinya menahan kantuk. Pria itu mengerang pelan, mengusap dahinya yang terasa sedikit sakit.

Mew mengerjapkan mata beberapa kali, ia terlalu banyak membuang waktu dengan berbicara dengan Vito, sekarang pekerjaannya belum juga selesai padahal sudah cukup larut.

"Aku tidak boleh malas! Ayo Mew, kita harus segera pulang! Demi cuti, ayo selesaikan semuanya, Win menunggumu." monolog Mew seraya meregangkan jemarinya.

Ting...

Mew melirik layar smartphone-nya yang menyala. Mew sadar jika memainkan smartphone akan memotong waktunya lagi, tapi Mew khawatir jika itu mungkin dari Win.

Gulf:
Sayang, kau pulang malam ini?

Mew terdiam, Gulf mengirim pesan? Setelah lama tak saling menyapa?

Mew menggeleng pelan, pria itu mungkin hanya mengatakan bahwa ia ingin pergi keluar, Mew tidak ingin mengetahui itu.

Gulf:
Sayang.

Mew masih menatap layar smartphone-nya, bahkan jantung Mew masih berdebar meski hanya dengan membaca kata yang Gulf kirimkan padanya.

Gulf:

Gulf:Win merajuk karena aku memintanya memakai selimut🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulf:
Win merajuk karena aku memintanya memakai selimut🥺

Seulas senyum terukir di wajah Mew, sesederhana ini hal yang bisa membuatnya bahagia, tapi kenapa kebahagiaan yang sederhana itu sukar sekali di dapat?

Mew:
Apa kepalanya masih sakit?

Giliran Gulf yang tersenyum, bahagianya tak terkira saat mendapatkan balasan pesan dari Mew.

Gulf:
Win bilang tidak sakit lagi☺

Mew mematikan layar smartphone-nya, memilih untuk segera menyelesaikan semua tugasnya agar dapat segera pulang dan melihat wajah putranya yang tidur dalam suasana hati buruk.

"Win, sudah besar masih saja menggemaskan." gumam Mew yang kembali fokus pada komputer di hadapannya.

••• • •••

Air yang jatuh langsung membasahi tubuh Gulf ketika shower dinyalakan.

Seakan mati rasa, Gulf telah tersiksa dengan rasa takut akan sikap dingin Mew padanya selama beberapa hari belakangan.

Katakanlah Gulf keterlaluan karena berselingkuh dengan teman Mew, juga telah memperlakukan putranya dengan buruk. Tapi Gulf benar-benar tidak siap dan tidak akan pernah siap untuk kehilangan Mew.

Selama hidup yang Gulf jalani bersama Mew, ini adalah kali pertamanya Gulf tidak menanti kepulangan Mew sebab ia akhirnya bisa kembali merasakan bagaimana rasa tenang ketika Mew memberinya kabar, ketika Mew membalas sapaannya.

ENNUITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang