Didalam sebuah kamar bernuansa putih terbukalah mata seorang gadis dengan pandangan datarnya melihat sekeliling
chitt..pintu kamar rumah sakit gadis tersebut terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan baju pelayannya
" non sudah bangun ?"
gadis i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat matahari mulai menampakkan diri
seperti hari sebelumnya Dita membuka matanya berniat melakukan olahraga.
Tetapi ada yang beda perut Dita terasa ada yang berat setelah dilihat ternyata ada abang yang punya tubuh tidur disampingnya.
Sedikit linglung dia mengingat kejadian semalam.
Ditapun turun dari kasur menyikat gigi dan membersihkan wajahnya kemudian berjalan ke dapur mengambil air dan wortel Kemudian berjalan ketempat gym yang ada di rumah itu Ia berniat menambah porsi olahraga seperti niatnya semalam agar fisiknya kembali seperti masih di dunia nyata
Raffa mulai membuka matanya perlahan dilihatnya sekeliling .
"Mengapa kamarku jadi berbeda? tunggu ini kamar siapa?eh ada foto Dita berarti kamar Dita kenapa aku bisa disini? Oh iya semalam aku sudah minta maaf sama Dita terus astaga aku nangis semalam argh" batin Raffa sambil menjambak rambut nya dan terlihat bahwa wajah sampai lehernya memerah Sepertinya dia malu mengingat kejadian semalam.
"Aza?" Ucap Raffa pelan tidak ada jawaban
"Dita" panggil Raffa sedikit kencang Masih tidak ada jawaban
"Aza kamu dikamar mandi?" Sambil mengetuk kamar mandi
Setelah dibuka ternyata tidak ada Dita disana
"Kemana dia ? Apa dia diluar ?" Batin Raffa sambil membuka pintu kamar Dita
Setelah pintu kamar terbuka terlihat Dita yang baru saja datang dari lantai bawah dengan pakaian olahraga dan sedikit keringat di badannya sedikit sexi .
"Aza kamu baru selesai olahraga?" Tanya Raffa kepada dita.
"Baru sadar kalau Dita cantik dan seksi Eh apaan pikiran gue sadar Raffa itu adik Lo" batin Raffa yang melihat Dita dari atas tangga
Dita hanya mengangguk dan berjalan ke kamar nya dan menutup pintu bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Raffa yang ditinggal didepan pintu masih terdiam didepan kamar Dita
"Raffa kamu nggak siap-siap ke sekolah sayang?" Tanya Dinda kepada anak pertamanya.
"Eh iya ma ini mau siap-siap" ucap Raffa kemudian berlalu ke kamarnya Sedangkan Dinda melanjutkan langkahnya ke dapur.
Berniat menyiapkan makan untuk anak dan suaminya
Skip
Di ruang makan seperti biasanya hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
"Selesai" ucap Dita berjalan kearah kedua orangtuanya mengambil tangan mamanya dan mencium tangannya begitu juga dengan tangan papanya kemudian ke arah bi Ina yang berada di dapur untuk menyalami tangan bi Ina.