chap 22

43.2K 3.3K 86
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Saat matahari mulai menampakkan diri

seperti hari sebelumnya Dita membuka matanya berniat melakukan olahraga.

Tetapi ada yang beda perut Dita terasa ada yang berat setelah dilihat ternyata ada abang yang punya tubuh tidur disampingnya.

Sedikit linglung dia mengingat kejadian semalam.

Ditapun turun dari kasur menyikat gigi dan membersihkan wajahnya kemudian berjalan ke dapur mengambil air dan wortel
Kemudian berjalan ketempat gym yang ada di rumah itu
Ia berniat menambah porsi olahraga seperti niatnya semalam agar fisiknya kembali seperti masih di dunia nyata

Raffa mulai membuka matanya perlahan dilihatnya sekeliling .

"Mengapa kamarku jadi berbeda? tunggu ini kamar siapa?eh ada foto Dita berarti kamar Dita kenapa aku bisa disini? Oh iya semalam aku sudah minta maaf sama Dita terus astaga aku nangis semalam argh" batin Raffa sambil menjambak rambut nya dan terlihat bahwa wajah sampai lehernya memerah
Sepertinya dia malu mengingat kejadian semalam.

"Aza?" Ucap Raffa pelan
tidak ada jawaban

"Dita" panggil Raffa sedikit kencang
Masih tidak ada jawaban

"Aza kamu dikamar mandi?" Sambil mengetuk kamar mandi

Setelah dibuka ternyata tidak ada Dita disana

"Kemana dia ? Apa dia diluar ?" Batin Raffa sambil membuka pintu kamar Dita

Setelah pintu kamar terbuka terlihat Dita yang baru saja datang dari lantai bawah dengan pakaian olahraga dan sedikit keringat di badannya sedikit sexi .

"Aza kamu baru selesai olahraga?"
Tanya Raffa kepada dita.

"Baru sadar kalau Dita cantik dan seksi
Eh apaan pikiran gue sadar Raffa itu adik Lo" batin Raffa yang melihat Dita dari atas tangga

Dita hanya mengangguk dan berjalan ke kamar nya dan menutup pintu bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Raffa yang ditinggal didepan pintu masih terdiam didepan kamar Dita

"Raffa kamu nggak siap-siap ke sekolah sayang?" Tanya Dinda kepada anak pertamanya.

"Eh iya ma ini mau siap-siap" ucap Raffa kemudian berlalu ke kamarnya
Sedangkan Dinda melanjutkan langkahnya ke dapur.

Berniat menyiapkan makan untuk anak dan suaminya

Skip

Di ruang makan seperti biasanya hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

"Selesai" ucap Dita berjalan kearah kedua orangtuanya mengambil tangan mamanya dan mencium tangannya begitu juga dengan tangan papanya kemudian ke arah bi Ina yang berada di dapur untuk menyalami tangan bi Ina.

Ice Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang