Didalam sebuah kamar bernuansa putih terbukalah mata seorang gadis dengan pandangan datarnya melihat sekeliling
chitt..pintu kamar rumah sakit gadis tersebut terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan baju pelayannya
" non sudah bangun ?"
gadis i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah keluar dari kantin, Dita langsung berjalan ke arah parkiran dan berlalu meninggalkan SMIJ .
Tanpa memedulikan panggilan Bella dan Tiana yang terus memanggil bahkan mengejar dibelakangnya Karena memang dia butuh menenagkan dirinya .
Karena memang ia lagi mode marah Kalau di anime anime pasti tubuhnya mengeluarkan aura api yang membara
Saat diperjalanan ia melihat arena latihan tinju ia pun berhenti dan masuk ketempat latihan.
"Kebetulan" batin dita
Semua orang melihat kearah seorang gadis cantik kecil dan jangan lupa masih memakai seragam sekolah yang masuk ke tempat latihan tinju dengan aura dingin.
"Permisi, adek gak salah tempat kan ya?" Tanya resepsionis di tempat latihan tinju karena Dita memang masih memakai seragam sekolah dan jangan lupa dia yang paling kecil, tangannya juga sepertinya lembut, tidak seperti orang yang biasa berlatih tinju itulah pikiran sang resepsionis
"Nggak" ucap Dita penuh penekanan kemudian dia mengisi formulir dan langsung melepaskan baju sekolah tersisa tanktop dan celana panjang yang ia gunakan untuk naik motor.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan resepsionis tadi langsung terdiam tidak dapat berkata-kata dengan apa yang dilakukan oleh Dita.
Dita langsung masuk ke arena terlihat di luar arena beberapa pria kekar menatap Dita aneh.
Kemudian Dita memberikan kode kepada salah satu pria untuk masuk ke arena.
"Saya ? Beneran? Baiklah Jangan menangis ya dek manis" ucap lelaki yang ditantang Dita yaitu seorang pria dengan badan kekar, badan sedikit coklat dan rambut plontos.
Dita hanya menanggapi pernyataan lelaki tersebut dengan mengangguk Setelah pertarungan dimulai Dita langsung meninju wajah lawan nya dan lelaki yang menjadi lawan gadis itu langsung pingsan.
Dikarenakan lelaki itu meremehkan Dita jadi dia mengira pukulan gadis didepannya akan biasa saja malah yang terjadi dia pingsan. Itulah akibatnya meremehkan lawan