chap 28

36.6K 2.9K 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Skip RS

" Pasien sudah lewat masa kritis, cuman masih belum bangun dikarenakan obatnya" ucap dokter yang menangani Raffa kepada Dita.

Dita hanya mengangguk

"Satu kali masih bisa gue maafin, kedua kali gue buat kritis, tiga kali mati" batin Dita menatap ruangan Raffa dingin

Ditapun memberi tahu Aj dkk dengan menggunakan hp Raffa untuk password tinggal tempelin tangan Raffa aja gampang kan

Kemudian mengabarkan kepada kedua orangtuanya.

Tidak lama kemudian Aj dkk datang ke rumah sakit

"Dita Raffa kenapa bisa babak belur kayak gini?" Tanya arga

" Tinju" ucap Dita santay sambil memainkan hp nya di sofa yang ada di rumah sakit

"Siapa yang lakuin? Biar gue balas orangnya berani banget dia sama black death" ucap Dika sedikit emosi

" Iya siapa yang berani sama kita berani banget buat temen gue masuk rumah sakit" ucap Reno

"Gue" ucap Dita santay

"Ha apa maksudnya?" Ucap dika

"Kamu yang pukul Raffa gitu?" Ucap Reno

Dita mengangguk

" Maksud kamu apa mukul Raffa sampai masuk rumah sakit?" Ucap Arga sedikit emosi

Sedangkan Dika dan Reno masih shock

Dita hanya diam malas menjelaskan dia

"Kok Lo tega banget sih? Raffa kan Abang Lo?" Ucap Reno

Dita hanya mengangkat bahu acuh
Kemudian berlalu meninggalkan ruangan Raffa dan kembali ke mansion berniat mengambil pakaian Raffa

Tanpa pamit kepada aj dkk

Saat kembali ke rumah sakit terlihat kedua orangtuanya yang berada di ruangan Raffa .

"Plak kamu kenapa mukul Abang kamu sampai kritis? Apa salah Abang kamu Dita?" Ucap Dinda ibu dita dan Raffa.

saat Dinda melihat Dita masuk keruangan Raffa dengan emosi tinggi ia menampar Dita.

Tadi ibu dita udah diberitahu sama Arga sesuai perkataan dan pemahaman mereka tentang ucapan Dita.

Dita yang baru sampai sangat kaget dengan ibunya yang menamparnya tiba-tiba .
Ibu pemilik tubuh maksudnya

Orang baru aja sampe langsung ditampar gimana gak kaget ya kan?

Langsung saja Dita menatap ibunya dingin kemudian meletakkan tas yang berisikan baju Raffa di meja dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
tanpa perduli dengan ucapan ibu dan ayah Dita yang terus memarahinya

Ice Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang