Didalam sebuah kamar bernuansa putih terbukalah mata seorang gadis dengan pandangan datarnya melihat sekeliling
chitt..pintu kamar rumah sakit gadis tersebut terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan baju pelayannya
" non sudah bangun ?"
gadis i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ceklek"(suara pintu rumah di buka)
Seorang gadis dengan pandangan datar masuk ke mansion, dimana di ruang tamu terdapat para pemuda yang tidak lain Raffa beserta teman-teman nya .
"Seperti de Javu. Ne orang pada gak da rumah atau gak da markas atau gimana perasaan di rumah ini terus ngumpul nya nyusahin pelayan aj, mana lagi mukanya bikin sebel " ( batin Dita)
Ya gadis itu adalah Dita dia baru saja sampai mansion nya dengan rambut pendek dan di cat Tadi waktu di mall mereka belanja dan bermain ke timezone kemudian mereka pergi ke salon untuk perawatan maklumlah cewek cewek Dan Dita memotong rambut dan mengecat rambutnya. Kalau ditanya kenapa potong rambut? dia bilang bosan begitu n risih wkwk
Model rambut Dita
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dita" panggil Raffa
Dita hanya menoleh ke arah Raffa sebentar kemudian melanjutkan langkahnya.
Raffa hanya menatap Dita kosong "Sepertinya gue udah keterlaluan banget sama Dita. Apa gue harus minta maaf sama Dita?" Tanya nya dalam hati
"Lo merasa bersalah ya Raffa? Kayaknya Lo harus minta maaf deh sama dita, soalnya Lo udah keterlaluan banget sampe nampar Dita padahal selama ini Lo nggak pernah tampar dia Lo cuman diem dan nyuekin dia aj. Apalagi dia gak salah kali ini kita aja yang salah paham" nasihat arga
Sok Sokan nasihatin orang dia sendiri juga gitu Ya gak ya.....
"Alah Lo juga salah sama Dita dan Bella, kalo ma Dita Lo udah nuduh sembarangan terus kalo ma Bella lo udah nampar dia dan banyak banget yang udah Lo lakuin Ama tu orang" timpal Dika
"Iya padahal mereka berdua kan adik Lo sama Lo. Mana asal nampar aj lagi Lo berdua." Ucap Reno sambil menunjuk Raffa dan Arga
"Kalau Ama Dita sih gue bisa aj minta maaf tapi Dita kan udah pukul gue dua kali ogah gue minta maaf anggap aja kita impas. Kalau Bella mah ngapain minta maaf ma dia lagian Lo pada denger sendiri Bella ngomong tadi dia seneng kalo Tasya pingsan" ucap Arga santay tanpa ada rasa bersalah
"Iya juga sih, tapi Lo kok bisa dipukul sama Dita sih ga? Lo udah lemah sekarang? kayaknya perlu dilatih lagi sama aj"ucap Reno ke Arga sambil menaik turunkan alisnya
"Enak aja Lo , gue itu cuma kaget dan belum siap ya kalo gue siap gak bakalan Dita bisa pukul gue, lagian gue gak mukul cewek juga. Tapi ya Dita belajar dimana ya ? Pukulannya lumayan juga tau Kalau gak percaya Lo cobain deh dik" ucap Arga
"Kok gue sih perasaan gue cuma diem. Reno aja lah yang nyobain. Tapi bener juga sih, Dita belajar beladiri sama siapa ya ? Apa dia udah lama belajarnya tapi sebelum dia koma dua bulan dia gak pernah tu nunjukin kalo dia bisa beladiri bisanya cuman ngomel kayak emak emak di aplikasi apa dia transaksi kayak di novel-novel?" ucap Dika asal
"Transaksi palak Lo transmigrasi oon. Lagian gak mungkin lah transmigrasi Lo kira ini novel? kebanyakan halu Lo. Tapi bener sih dita udah berubah"ucap Reno sambil menyentil kening Dika
"Aduh sakit bego Ya kan gue cuman berjanda bro" ucap Dika
"Bercanda Dika" ucap Reno sambil memutar matanya malas
Arga hanya memutar matanya malas Aj hanya diam sambil mendengarkan ucapan teman-teman nya Sedangkan Raffa hanya melamun ntah apa yang dia pikirin
Ting
Terdengar suara lift terbuka terlihat seorang gadis berambut pendek dengan baju kaos abu-abu oversize dan celana hotpants hitam yang tenggelam oleh bajunya dan rambut yang dicepol serta kacamata yang bertengger di hidung mancung nya jangan lupa mata biru seperti lautan menambah aura dingin di dirinya Melangkah kearah mereka Tepatnya melewati mereka ke arah dapur Kemudian ia membuat susu hangat dan kembali masuk ke lift meninggalkan beberapa pasang mata yang terus memandangnya intens dari keluar lift sampai masuk lagi tanpa peduli dengan tatapan orang-orang yang menatapnya panas seolah-olah orang - orang di luar hanya angin lalu
"Kalau di liat-liat dita cantik ya. Mau gak ya Sama gue?"ucap Dika tiba-tiba saat dita sudah tidak terlihat
"Mana mau Dita sama Lo. Lo kan kadal"balas Reno julid
"Lo tu buaya"ucapnya ngegas
"Iya sih Dita kalau di liat-liat cantik banget. Tapi kayaknya gak bakalan mau deh ma kalian berdua orang dia gak pernah Deket ma cowok kecuali abangnya si Raffa biarpun di cuekin sih, apalagi sekarang liat aja tu orang pernah Lo liat dia Deket Ama cowok termasuk raffa?" ucap Arga mencoba menganalisa
" Apa dia gay? Ya kan dia dulu Deket Ama Raffa karena dia abangnya jadi dia anggep kakak adek ya kan?" Ucap Dika sembarang
Raffa menatap Reno dengan pandangan menusuk
"Sembarang an Lo . Lo gak liat ekspresi raffa bak kutub liat Lo. Lagian Menurut gue sih dia tu cuman gak punya waktu buat punya cowok karena sibuk cari perhatian abangnya Dan bukan gay bego tapi lesbian kan dia cewek" ucap Reno
"Sorry Raffa, gue kan cuman berpendapat. Dan Lo Reno tumben Lo bijak"ucap Dika sambil menautkan kedua tangan memohon maaf kepada Raffa dan menaik turunkan alisnya
" Udah biasa kalik. Tapi boleh kan gue deketin adek Lo Raffa?"ucap Reno santay
Raffa menatap Reno tajam dan aj tiba-tiba mengeluarkan aura dingin
"Ya elah gak papa lah Lo kan gak perduli Ama Dita. Jadi buat gue aj hehe Biar gue jagain dia" ucap Reno
"Sok-sokan Lo muka kayak buaya gitu mau deketin Dita"ucap Dika
"Enak aja muka gue itu ganteng ya kayak Taeyong tau?" (ucap Reno)
"Eh Taeyong apaan tae ayam iya"ucap Dika
"Wah Lo ngajak ribut ne" ucap Reno sambil menarik lengan baju ke atas
"Ayok siapa takut" ucap Dika sambil menimpuk Reno dengan bantal
Terjadilah pukul memukul dengan bantal
"Diam" ucap Raffa
Reno dan dika langsung diam dengan keadaannya yang sudah acak-acakan
"Pfft ha ha ha"tawa Arga pecah melihat keadaan kedua temannya
"Pulang" ucap aj tiba-tiba
Setelah pamit dengan Raffa merekapun pergi meninggalkan mansion Raffa
Raffa pun masuk ke lift berjalan ke arah kamarnya sampai di depan kamar Dita iapun berhenti memperhatikan pintu kamar adiknya kemudian melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda
Next. Janga lupa vote bah 👍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.