Ice Girl [End]

chap 6

Dita hanya mengangguk dan mulai mengikuti langkah bi Ina sambil matanya melihat sekeliling nya.
Dengan raut wajah datar dan mata nya yang tajam melihat sekitarnya

Padahal di dalam hatinya ia berteriak histeris "kya rumahnya besar sekali ini rumah atau istana!? Benar-benar besar cuy, seumur umur baru liat rumah Segede gini. Kek di novel-novel eh ini kan novel ya? Pinter juga ni penulis. Beh jadi OKB dong, beh enak ni gak usah pusing-pusing mikirin duit ye kan bisa jadi pengangguran kaya ne gue.
Tapi ya masak rumah Segede gini gak da sopir yang bisa jemput sih?
CK CK kasian sekali ne badan bener-bener gak di peduliin"

Sambil berjalan kearah rumah tersebut Dita terus membatin tak terasa dia sudah didepan pintu rumah tersebut.
Kemudian bi Ina membukakan pintu untuk nonanya
Saat pintu terbuka terlihatlah banyak pria di ruang tamu.

dimana salah satu pria tersebut merupakan kakak pemilik tubuh bernama rafazza Andra Kusuma yang sifatnya cuek dan dingin.
Sedangkan Dita, terus melangkah ke kamar sang pemilik tubuh diikuti bi Ina yang membawa tasnya.
Dita sudah meminta bi Ina untuk menyerahkan tasnya tetapi tidak diterima bi Ina, lagiapula isinya cuma baju pas ia tabrakan dan beberapa baju kotor yang ia beli untuk digunakan selama di rumah sakit
Dan Dita hanya melirik mereka sebentar kemudian melanjutkan jalannya tanpa menghiraukan orang-orang di ruangan tersebut.

"Eh tu bukannya curut nek lam ya?" Salah satu pria bernama Dika Rizal Antonio salah satu teman dari kakak pemilik tubuh yang mempunyai sifat cerewet dan bermulut pedas.

Kakak sang pemilik tubuh hanya mengangguk

" Cantik juga gak pake make up biarpun masih agak pucet mukanya . Iya nggak ka?" Ujar lelaki yang bernama Reno   Andriano yang terkenal playboy dan lemes.

" Yoi bro " kata Dika sambil memakan makanan yang ada diatas meja

Kemudian Kakak pemilik tubuh atau biasa dipanggil Raffa mengatakan " sebulan koma, jatoh dari tangga "

"Apa? Lo kok gak bilang sih?" (ungkap Dika)

Raffa hanya mengangkat bahunya acuh

Reno pun ikut menimpali Dika "wah parah Lo,jangan bilang lo gak pernah jengukin adik Lo juga?"

Yang ditanya hanya diam tanpa menanggapi ucapan temannya tanda bodo amat alias tidak perduli

"Jangan sampe Lo nyesel nanti " kata Dika

"Ho oh" timpal Reno sambil ikut memakan cemilan

Raffa hanya memutar matanya malas

Sedangkan salah satu pria yang dari tadi diam, yaitu pemeran protagonis pria kita aj, yang memiliki sifat bak kulkas berjalan hanya melihat ke tempat gadis tadi menghilang secara sekilas

Sedangkan yang dibicarakan oleh orang-orang diluar hanya berkeliling kamar baru miliknya

" Fuck" hanya itu yang keluar dari bibir gadis tersebut

Bagaimana tidak, kamar tersebut berwarna pink mana pink terang, terus saat masuk di walk in closet baju yang ada disitu adalah baju kurang bahan dan gaun-gaun yang menurutnya norak serta sepatu heels, yang beh tinggi nya minta ampun Tah berapa centi tu, Biarpun mahal sih!
Dan di meja rias terdapat make up yang sangat banyak ntah digunakan dimana aja? diapun tidak tau, yang ia tau cuman bedak sama lipstik udah itu aja yang lain gak tau

Ada yang kayak pensil ada yang kayak pewarna buat ngelukis, kuas yang bermacam-macam

Dita sebelumnya atau farra yang dulu bersifat ceria jika didepan orang-orang tapi jika sendiri dia sangat diam, ntah apa sebenarnya yang dia rasakan sekarang dia hanya ingin bersikap seperti dia yang sebenarny, yaitu dingin kepada siapapun termasuk dirinya sendiri. mungkin karena ia sudah malas bersikap pura-pura dan ia juga gak kenal sama orang-orang yang ada di dunia ini.

Dulu dia paling benci warna pink, kalau ditanya paling jawabnya ya terlalu kecewek cewekan begitu katanya

Dia tidak suka memakai heels (kata pembaca fafa) alasanya ribet

Kalau make up dia juga tidak terlalu suka karena malas dan lama katanya lagian muka gue udah cantik katanya narsis memang

Next. Jangan lupa vote bah 👍