Author POV
Setelah Lulu bergabung dengan Natasha dan seribu pertanyaan melayang padanya, mereka bekerja dengan serius.
Arion, pria itu menuju hotel untuk berganti pakaian. Sebenarnya ia tau alamat hotelnya. Riana sudah mengirimkan alamat hotel itu ke email Arion kemarin, sebelum mereka berangkat.
Tapi dia memang sengaja agar bisa tidur di rumah Natasha. Meskipun harus merelakan kasur empuk hotel dan menggantikan dengan sofa itu.
Selesai membersihkan dirinya, Arion bersama para pengawal dan direktur yang memimpin pembangunan hotel ini menuju lokasi. Harusnya besok, tapi pria itu minta hari ini agar sisa hari esok bisa ia gunakan untuk bersama gadisnya.
Wajahnya tampak serius mendengarkan penjelasan tersebut. Ia menatap bangunan yang sudah hampir selesai itu dengan senyuman tipis. Seolah sesuatu yang menyenangkan baru saja terlintas di otaknya.
Hampir 2 jam menelusuri lokasi. Ia sudah mengerti dengan penjelasan dari pria tua itu. Dan merasa puas dengan kinerja para karyawan yang bekerja sungguh-sungguh.
"Sebelumnya maaf Tuan. Apakah ingin makan siang bersama?" Tanya direktur tersebut dengan sopan.
"Maafkan aku. Tapi aku punya janji dengan seseorang."
"Begitu. Baiklah Tuan. Selamat menikmati makan siang. Dan selamat menikmati suasana Indonesia."
Arion tersenyum dan mengangguk. Ia segera mengundurkan diri dan pergi dari para petinggi itu.
*
*
*
Natasha POV
Ponsel ku bergetar di atas meja. Melirik jam dinding, sudah waktunya makan siang. Panggilan dari nomor tak di kenal.
Akhir-akhir ini banyak nomor yang tak dikenal menelepon ku. Klien yang terus-terusan menanyakan banyak hal. Aku sebenarnya tidak ingin mengangkat panggilan itu karena sudah jam makan siang. Tapi ku putuskan untuk mengangkatnya.
"Aku di depan kantor mu, sweety."
Hah?
Aku dengan cepat mematikan komputer dan menarik sling bag, sedikit berlari menuju lift dan tak menyahuti Lulu yang memanggil ku.
"Tunggulah di situ."
Aku mematikan panggilan. Lift membawa ku ke lobby dan sedikit berlari, membuat beberapa pasang mata menatap ku karena berlarian di lobby.
Aku menempelkan kartu akses untuk membuka pintu kaca kecil dan menemukan pria itu berdiri membelakangi ku. Entah sejak kapan senyuman bodoh terbit di wajah ku setiap kali melihat Arion. Seolah aku merasa memiliki dirinya. Seolah aku merasa kami bersama seperti sepasang kekasih.
"A."
Ia berbalik dan tersenyum tipis menatap ku. Senyum asimetris yang biasa ia tampilkan di muka umum.
"Let's go."
Ia berjalan di depan ku. Kami naik taksi yang aku tak tau tujuannya karena Arion menunjukkan alamat pada pak sopir.
Mobil memasuki sebuah halaman hotel mewah. Kami berdua turun dan aku menatap kagum dengan bangunan yang menjulang tinggi ini.
Ia menarik pergelangan tangan ku dengan lembut. Membawa ku memasuki lift. Aku hanya mengikuti saja kemana ini akan berakhir.
Kami sampai di rooftop gedung hotel yang ternyata tidak terlalu tinggi. Beberapa pengunjung yang ku perhatikan terlihat elegan dengan pakaian mahal yang membalut tubuh mereka. Begitu juga pria yang kini duduk di hadapan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Shouldn't... [END]
RomanceAku tidak akan menyakiti mu. Tidak akan pernah. ⚠️🔞 Mature Content 🔞⚠️ 21+ Start : 20 January 2022 Finish : 23 Februari 2022