7. Rooftop 🔞

30.6K 541 3
                                    

Natasha POV

Aku menarik nafas dalam-dalam, hampir kehabisan oksigen karena ciuman dari pria yang kini menatap ku dengan intens.

Untuk pertama kali aku berterima kasih karena efek alkohol yang ku minum. Jari-jarinya yang panjang kembali menarik wajah ku dan kali ini ciumannya lebih lembut.

Tangannya berada di pinggang dan punggung ku. Bergerak di punggung, sentuhan kulit tangannya membuat ku benar-benar terbuai.

Ia sedikit menekuk lututnya dan mencengkram bokong, menarik tubuhku naik dan membuat ku dengan refleks melingkarkan kaki di pinggangnya.

Arion berjalan ke sofa yang sebenarnya tersedia di sana. Rooftop ini biasanya digunakan untuk tempat makan malam. Namun karena acara pernikahan Eva, suaminya menyewa 1 gedung secara penuh.

Lutut ku tertekuk saat ia mendudukkan dirinya di sofa. Aku merasakan benda keras mengganjal tempat ku duduk.

Aku bukan lagi seorang perawan karena dulu pernah melakukan hubungan seks dengan mantan kekasih ku. Bahkan hanya merasakan dibalik celananya saja, aku bisa membayangkan benda keras itu besar.

Tangannya turun menyusuri paha ku. Dress hitam yang ku gunakan memiliki belahan sebatas paha. Sangat memudahkan pria ini untuk mengeksplor tubuh ku.

Setelah ciuman kami terlepas, ia menyatukan dahinya. Membuat bibir kami hampir menyentuh. Aroma mint bercampur anggur, aku yakin ia juga terpengaruh alkohol.

"Aku menginginkan mu sekarang." Suaranya berat, menandakan ia sudah benar-benar di puncak. "Tapi aku tidak akan melakukannya jika kau tidak mengizinkan."

Aku terkejut dengan pengendalian dirinya. Bagaimanapun, tubuh ku juga sudah terbakar karena sentuhan-sentuhan di punggung ku.

Tanpa membuang waktu, aku mengecup bibirnya, memberikan izin padanya. Mengerti arti tindakan ku, tangannya yang besar meremas pinggang ku karena tanpa sengaja aku menyenggol tonjolan celananya.

"Baiklah, baby girl. Kita akan bermain cepat." Bisiknya membuat bulu kuduk ku meremang.

Ia mengangkat dress ku, menurunkan celana dalam dan jari-jarinya mulai bermain di belahan vagina ku. Tubuh ku terjengit kaget karena jari-jari dingin itu menyeruak masuk, membuat ku tanpa sadar mendesah.

Ia tidak memasukkan jarinya, hanya menaik turunkan di depan labia ku yang sudah licin. Gerakan jarinya membuat tubuh ku menegang.

*

*

*

Author POV

"Hah.. Hh.. Ahh.."

Natasha mendesah menahan kenikmatan yang diberikan jari-jari Arion. Satu jarinya masuk dan mulai menusuk vagina Natasha.

Wanita itu menggigit bibirnya. Arion bergerak perlahan dan terkadang menggesek klitoris Natasha yang sudah bengkak. Tubuh wanita itu bergetar. Ia sudah tidak dapat menahannya. Natasha orgasme hanya dengan jari-jari panjang Arion. Cairannya membanjiri jari-jari tersebut.

Arion menarik tangannya dan menghisap hingga bersih cairan milik Natasha, sementara wanita itu masih terengah mengatur nafasnya.

"Aku yakin kau sudah sangat lama tidak disentuh." Bisiknya membuat Natasha tersenyum malu.

"Kau menyukainya?" Tanya Arion lagi.

Tatapan mereka bertemu, Natasha mengangguk malu.

"Aku ingin bercinta dengan mu sekarang. Tapi aku tidak membawa kondom." Arion terkekeh diakhir ucapannya.

We Shouldn't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang