[EP]

7K 372 7
                                    

Beberapa tahun kemudian...

Author POV

Arion membeli sebuah rumah yang cukup megah setelah anak kedua mereka lahir. Seorang bayi perempuan yang cantik melengkapi keluarga Matteo. Jesslyn Renata Matteo.

Tentu saja kelahiran Jess menjadi primadona diantara kakak-kakaknya. Ketiga kakaknya, termasuk Haris dan Hans, menjaganya dengan sangat protektif.

"Jess.. Ayo turun.."

"Sabar kak."

"Kamu diantar Daddy?" Tanya Nick berdiri di depan pintu kamar adiknya. Jesslyn mengangguk membenarkan.

"Dih, gak keren. Sama kakak aja ayo. Nanti kalau sama Daddy, kamu tidak bisa makan es krim."

Anak perempuan berusia 9 tahun itu tampak berpikir. Kata-kata Nicholas ada benarnya. Perbedaan usia 9 tahun diantara mereka terlihat jelas. Usia Nicholas yang memasuki 18 tahun itu membuat wajahnya semakin terlihat seperti Arion, dan hal itu membuat Natasha gemas.

"Ya sudah. Gendong aku." Nick segera mengangkat adiknya dan membawanya di punggung. Keduanya menghampiri meja makan, Arion dan Natasha tampak sedang berbincang.

"Pagi Mom, Dad." Sapa Nick menurunkan Jess di kursi.

"Astaga. Masih pagi udah gendong-gendongan." Natasha menatap keduanya anaknya.

Memasuki usia yang tidak lagi muda, Arion dan Natasha masih tampak menawan.

"Daddy.. Aku akan berangkat bersama Kak Nick."

"Hmm? Tumben." Arion mengunyah sandwich keju sarapannya.

"Iya. Soalnya nanti mau ma-hamehhlem." Nick menutup mulut Jesslyn, membuat kedua orang tua mereka menatap heran.

"Apa sih?" Tanya Natasha heran.

"Gak apa-apa Mom. Sekolah Jess kan searah dengan kampus ku. Nanti sekalian saja aku antar Jess."

"Oh begitu. Ya sudah."

Keluarga itu makan dengan tenang. Selesai sarapan, Nick membawa mobil bersama Jesslyn menuju sekolah adiknya.

"Kak, pinjam ponsel." Nick memberikan ponselnya pada Jesslyn.

Tut Tut

"Kamu nelpon siapa?" Tanya Nick melirik Jesslyn dari spion tengah.

"Pacar ku." Sahut Jesslyn santai.

"What?"

"Halo baby.." seseorang menyahut saat panggilan terhubung.

"Halo Kakak tampan." Seseorang ditelepon terkekeh mendengar ucapan Jesslyn.

"Ada apa baby?"

"Aku merindukan kakak. Kapan datang ke rumah?"

"Kamu nelpon siapa sih Jess?" Tanya Nick menatap adiknya.

"Nanti ya baby. Kakak sedang banyak kerjaan. Oh ya, itu Nicholas?"

"Iya Kak."

"Mana? Coba kasih ponselnya."

"Ih, kan aku yang telpon kakak. Kok malah nanyain Nicholas."

"Jesslyn.." peringat Nick karena adiknya hanya memanggil namanya.

"Ish! Ini Kak Haris. Nih lihat nih. Nih." Jesslyn menunjukkan layar ponsel yang menampilkan wajah Haris. Wajah Jesslyn sinis menatap Nicholas yang terlalu posesif padanya. Layar ponsel kembali ke arah Jesslyn.

We Shouldn't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang