28. Back to Office 🔞

12.1K 355 1
                                    

Arion POV

Aku sudah mengemas barang-barang. Tak lupa kembali menutupi semua perabotan dengan kain putih. Memastikan pintu sudah terkunci, aku mengendarai SUV, meninggalkan rumah itu.

Selama perjalanan Natasha tertidur. Aku benar-benar tidak menyangka akan seperti ini akhirnya. Tapi terkadang aku berpikir bahwa kebahagiaan ini terlalu berlebihan.

Aku sedikit takut sekarang. Tidak tau pasti kapan aku mulai kembali merasakan rasa takut. Tapi setiap kali melihat Natasha, rasa takut mulai mengikuti ku. Jika sudah seperti ini, ingin rasanya Luca yang mengambil alih.

Kami kembali ke apartemen ku. Bukan untuk tinggal di sana, tapi ada sesuatu yang harus ku ambil. Setelah memarkirkan mobil di sebelah BMW kesayangan ku, aku berlari menuju lift. Karena Natasha bilang ia ingin tidur saja saat ini.

5 menit aku berkutat dengan sesuatu yang ku cari. Dan berusaha secepat mungkin kembali ke basement. Natasha masih tertidur. Aku membuka pintu penumpang, membangunkannya untuk pindah ke mobil BMW ku. SUV terlalu besar di jalanan kota.

"Bisakah ke mall sebentar, A? Aku tidak membawa pakaian."

Aku menatapnya tak percaya, tapi memang dia tak membawa tas atau koper selain handbag nya.

"Baiklah, Nyonya."

Dia tertawa mendengar ucapan ku. Kami menuju pusat perbelanjaan untuk membeli pakaiannya. Hampir dua jam di sana, kami langsung menuju ke CC. Wilayah kekuasaan ku. Sudah lama sekali aku tidak ke sini.

Karena aku sedang tidak mengendarai Rolls-Royce Wraith, jadi mereka tak terlalu memperhatikan saat mobil ku memasuki basement parkir khusus.

*

*

*

Natasha POV

Arion memarkirkan mobilnya di basement parkir kantor. Ia tidak langsung turun, justru menatap ku lekat membuat ku bertanya-tanya.

"Ada apa A?"

Ia tak menjawab. Mendekatkan tubuhnya dan mencium ku lembut. Arion melepas seatbelt ku. Ciuman kami terlepas sebelum berubah jadi panas.

"Seksi." Ucapnya tersenyum menatap ku.

"Kita sedang di basement kantor. Jangan berpikiran mesum."

Ia hanya tersenyum tipis. Kami keluar dari mobil. Arion menghampiri ku di sisi penumpang. Ia menarik dan mengunci tangan ku ke atas kepala. Membuat ku bersandar di mobil. Matanya menatap lapar ke arah ku yang kini menggunakan dress selutut berwarna merah muda.

"Satu ronde, sweety?" Bisiknya. Aku menggeleng.

"Daddy harus menahannya untuk dua bulan ke depan."

Ia menjauhkan wajahnya. Menatapku dengan horor.

"Serius? 2 bulan?"

Aku mengangguk.

"Kamu sudah pernah menahannya lebih lama, jadi 2 bulan tidak masalah. Dan juga kita harus membicarakan sesuatu."

Arion melepaskan tangan ku. Menyembunyikan wajahnya di leher dan itu membuat ku geli.

"Aku sudah cukup menderita 5 bulan berpisah dengan mu. Ditambah sebulan lalu, sekarang harus menahan 2 bulan lagi. Sebelumnya terasa cukup mudah karena kamu tidak di sini, tapi sekarang tidak."

Ia mengeluh. Untuk pertama kalinya aku mendengar ia mengeluh. Aku tertawa mendengar ucapannya. Ia mencium bibirku karena merasa kesal aku menertawakannya.

We Shouldn't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang