25. Talk

5.6K 349 0
                                    

Natasha POV

Aku memeluk Arion seharian. Tidak peduli apa yang ada di pikirannya. Ia juga tak mengatakan apa-apa, tidak mengomentari sikap ku yang tiba-tiba manja dengannya. Aku tidak tau, tapi keinginan untuk bermanja-manja dengannya sangat kuat.

Aku menatapnya sekali lagi. Pria itu memejamkan matanya. Nafasnya teratur. Ia tertidur. Aku sedikit menurunkan tubuhku dan menyembunyikan wajah ku di dadanya. Ia tak memakai baju, aku yang memintanya. Memeluknya dan ikut tertidur.

---

Terbangun malam hari karena ponsel ku bergetar. Aku melepaskan pelukan Arion dan meraih ponsel di nakas. Ada notifikasi email dari Lulu. Aku benar-benar ingin tertawa sekarang. Mereka tidak bisa menghubungi nomor ku, tapi bisa menghubungi sosial media ku. Dan satu-satunya yang memiliki ide di luar perkiraan ku adalah Lulu.

*****

Lulullabbybaby@g.com

NATASHA!!!! LO GAK DI INDONESIA KAN??? JUJUR LO?!! GILA NIH MANUSIA.

PAK BOS NYARIIN LO. GUE BILANG LO KE SURABAYA. DOI MINTA SURAT IZIN LO DAN GUE HARUS BOHONG KARENA BUATIN SURAT IZIN LO YANG PALSU.

ASTAGA!!

BISA MATI MUDA GUE. MANA BELUM NIKAH.
HUHU.. ಥ‿ಥ

SERAH LO DEH, NAT. TAPI GUE HARAP LO NEMUIN KEBAHAGIAAN LO DIMANA PUN LO BERADA YA. HUBUNGI GUE KALAU UDAH BALIK KE INDONESIA.

*****

Lulullabbybaby@g.com

GUE TAU LO GAK DI INDONESIA. FIX!!
GUE KE RUMAH LO, GAK ADA SIAPA-SIAPA. KATA TETANGGA LO, UDAH DUA HARI RUMAH LO KOSONG.

LO KEMANA NAT????

*****

Lulullabbybaby@g.com

LO KE NEW YORK LAGI?????
ASTAGA NIH BUCIN...

NAT!!! BALAS EMAIL GUE KAPAN PUN LO BACA..

*****

Aku terkikik geli membaca email Lulu. Ponsel ku terhubung ke jaringan internet. Membuka sosial media yang ku miliki, aku menerima mungkin 100 pesan dari teman-teman satu ruangan ku di kantor. Aku membuka pesan mereka dan membaca satu persatu pesannya.

Terlalu asik dengan layar ponsel, aku terkejut saat Arion melingkarkan tangannya di perut ku.

"Apa yang sedang kau lihat sampai membuat mu senyam-senyum seperti itu?"

Aku membalikkan tubuh ku, menghadapnya. Membuat wajahnya tepat di depan payudara ku.

"Teman kantor ku mengirimi ku email."

"Email?"

Aku mengangguk.

"Dia tidak bisa menghubungi nomor ku, jadi berinisiatif mengirimkan email pada ku."

Arion tertawa kecil.

"Kreatif sekali pemikirannya."

"Begitulah."

Arion mengecup belahan dada ku dari luar pakaian. Tiba-tiba aku tersadar bahwa belum mandi sejak sampai di NY. Aku melepas pelukannya dan bangkit, membuatnya menatapku heran.

"Mau ngapain?"

"Mandi. Aku belum mandi sejak sampai di sini."

Aku segera menuju kamar mandi dan mendengar Arion terkekeh.

Sejak aku tau sedang mengandung, aku sering memandangi tubuh telanjang ku di cermin. Minggu lalu belum terlihat. Sekarang juga belum terlihat jelas. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, perut ku tidak lagi rata seperti sebelumnya. Dan perubahan yang paling terasa, payudara ku jadi lebih sensitif. Aku belum memberitahu Arion tentang ini. Nanti saja.

We Shouldn't... [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang