Eh sebelum baca mau nanya :
Udah baca Al-Kahfi belum?
Kalau belum yuk baca dulu, kalau udah Alhamdulillah deh
Bisa cus langsung baca
🌷🌷🌷
Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Restu Allah ada pada restu orang tua.
Bila apa yang kamu kerjakan orang tua metestuinya, maka Allah pun begitu, pun sebaliknya.Alden menghentikan langkah karena tidak mendengar Aretha mengikuti. Ia pun berbalik, tidak ada pergerakan dari Aretha yang posisinya tersungkur. Alden berlari lagi untuk mengecek keadaan Aretha. Di samping itu suasana bandara sedang bising akibat kecelakaan tadi. Ada ambulan juga mobil polisi yang datang.
Kali ini Alden tidak mau langsung percaya, ia menepuk-nepuk pipi Aretha sambil memanggil namanya, tapi tidak ada respons. Sepertinya kali ini Aretha tidak sedang bercanda lagi. Kata-kata hikmah yang mengatakan bahwa pembohong tidak akan dipercaya sekalipun benar cocok disematkan kepada Aretha sekarang. Alden ingin marah tapi percuma juga, yang sering memancing kemarahan sedang tidak sadarkan diri. Aretha harus bersyukur untuk itu!
Di ujung sana taksi yang dipesan sudah tiba. Alden bersyarat untuk mendatanginya kemari.
Sampai di rumah sakit Alden menelepon Aska untuk meminta nomor telepon ayah Aretha barangkali kakak iparnya itu tahu karena Alden tahu dulu Aretha sempat dijodohkan dengan Aska. Setelah berhasil mendapatkannya Alden langsung memberi kabar kepada Ridwan bahwa putrinya masuk rumah sakit.
Ah! Alden lupa. Tadi tas Aretha kenapa bisa ada di korban itu?
Menunggu Aretha ditangani di UGD dan ayahnya yang sedang berada dalam perjalanan ke sini, Alden memilih untuk ke kantor polisi yang jaraknya dekat dengan bandara tadi.
Dari informasi yang Alden dapat dari polisi dan para saksi ternyata Aretha kejambretan, dan ketika jambret itu berlari ke jalan, ada sebuah mobil yang melaju kencang hingga menyebabkan kecelakaan. Itulah kenapa tas Aretha ada di sana.
Sekembali Alden ke rumah sakit untuk mengembalikan tas warna cokelat milik Aretha ia bertemu dengan ayah Aretha yang ternyata sudah tiba sejak tadi. Alden langsung menyapa dan memperkenalkan diri takut-takut pria ini tidak mengenalnya. Sedangkan Alden sendiri masih ingat, sosok ini pernah ia jumpai saat pernikahan Aina dan Aska dulu.
"Ini tas punya Aretha, Om," ucapnya memberikan barang di tangannya.
"Kamu adiknya Aina, ya?"
Adiknya?
Alden lantas mengangguk. Ya, adiknya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Bisa tolong dijelaskan?"
Alden menceritakan apa yang terjadi pada mereka, termasuk alasan Aretha yang pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT √
Romance[Sequel Wedding Dress] "Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali." Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal. Aretha yang selalu blak-blakkan meny...