20 : Ayah Terbaik

952 272 107
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.

Terima kasih Ayah, untuk segalanya.

Alden meraih ponsel dan segera menghubungi nomor polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alden meraih ponsel dan segera menghubungi nomor polisi.

Setelah berhasil menghubungi dan kini mungkin polisi sedang berada dalam perjalanan kemari, dia melihat ada panggilan lagi dari Aretha di layar ponsel.

Apa yang harus Alden lakukan? Hampir ponselnya jatuh lagi, tapi masih bisa ia tahan.

Tangan Alden yang gemetar belum bisa mengangkat telepon dari Aretha yang terus memanggilnya. Ia berjalan menjauhi TKP, diiringi dering ponsel dalam genggaman yang terus berbunyi, menuruni anak tangga, kaki dan tangannya tremor hebat.

Aretha tak berhenti menghubunginya.

Tiba di bawah, Alden mengembuskan napas setelah sejak tadi menahannya lantaran sesak.

Apa hubungan ayah Aretha dengan Aksel?

Bagaimana mungkin ini terjadi?

Alden juga melihat senjata tajam dekat tangan ayah mertuanya, bercampur dengan darah.

Alden ingat tembakan ancaman kemarin, apa ada kelidan dengan ini? Lalu bagaimana dengan Aksel?

Wajah Alden memerah, ia tidak bisa berpikir jernih. Bumi yang dipijakinya seperti berputar-putar.

Alden kehilangan arah saat polisi tiba setelah ia memberikan informasi bahwa ia menemukan mayat yang diperkirakan telah terjadinya pembunuhan.

Di luar orang-orang mulai berdatangan, berbondong-bondong menuju kediaman Pak Ridwan yang didatangi polisi.

Baru kemarin, Aretha melihat garis polisi yang melintang, sekarang ia melihat pemandangan yang persis, dan kini garis itu ada di depan rumahnya. Ia berdiri di tempat memandangi keadaan di depannya yang terlihat janggal.

"Nak Aretha, yang sabar, ya," ucap salah seorang tetangga, menepuk bahu Aretha pelan dengan iba dan wajah yang penuh penyesalan.

Belum sempat bertanya, ibu-ibu itu sudah pergi meninggalkan Aretha. Orang-orang di sekelilingnya juga menatap Aretha seakan dialah peran utama dalam adegan ini.

Aretha melewati garis polisi tersebut masih dengan ekspresi bingung. Apa yang terjadi dalam rumahnya? Mengapa banyak sekali orang yang berdiri di halaman? Kenapa orang-orang ini? Kenapa semua memusatkan pandangan ke arahnya?

Akhirnya Aretha menemukan seseorang yang sedang mengobrol dengan polisi. Alden. Ia merasa beruntung sekali melihat Alden ada di sini.

"Alden?!"

Merasa ada yang memanggil, Alden pun menoleh ke belakang.

"Ada apa di dalam, Al? Kok ada polisi masuk? Ada apa?" Aretha berusaha masuk ke dalam, tapi Alden menghalanginya.

HEART BEAT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang