Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Jika memilih untuk tidak tahu apa pun adalah tindakan yang baik, maka aku memilih tidak tahu jika jatuh cinta sendiri memilihi risiko patah hati yang sangat tinggi
Dunia ini bukan perihal apa yang hari ini kita inginkan, akan langsung kita dapatkan di hari itu pula.
Ada kalanya kita harus menunggu sambil berjuang dulu.
Semua kembali lagi kepada 'waktu'.
Bukan berarti Tuhan tidak sayang, justru Dia ingin mendidik hamba-Nya. Padahal mudah bagi-Nya untuk memberikan semua yang kita inginkan, semudah Dia menggantikan siang dan malam, pun menyatukan langit dan bumi.
Lihat saja anak hasil didikan orang tua yang berbeda-beda.
Ada yang dimanja.
Ada juga yang tidak.
Orang tua yang selalu mengikuti permintaan anaknya, si anak cenderung tumbuh menjadi orang yang tidak sabaran dan lebih berani melawan kepada orang tua kala orang tuanya tidak sanggup memenuhi keinginannya. Bisa jadi dia menjadi pemarah dan tidak mengerti apa artinya berjuang lantaran selama ini dia selalu mendapatkan apa yang dia mau secara mudah.
Dia tidak belajar apa artinya kesabaran, perjuangan, dan keikhlasan,
Tidak memanjakan anak bukan berarti tidak menyayangi, kan?
Justru tujuan tidak memanjakan adalah untuk mendidik perilaku anak agar tumbuh menjadi anak yang lebih baik. Pola pikir orang tua yang seperti inilah yang seharusnya diterapkan.
Anggap Tuhan pun begitu.
Allah sesuai persangka hamba-Nya.
Dia tidak memberi apa yang kamu inginkan secara langsung adalah bentuk kasih sayang-Nya, bukan karena tidak mau atau bahkan membenci.
Selalu itu yang selalu Aretha terapkan dalam hidupnya.
Jika ada hal yang membuat kecewa atau ada keinginan yang tertunda, maka ia menganggap Tuhan hanya ingin mendidiknya. Allah kan maha segalanya. Allah memiliki semuanya. Keinginan manusia bagi-Nya bukan apa-apa. Bisa ia kabulkan dalam hitungan detik. Selain ingin mendidik, Dia juga ingin melihat usaha hamba-Nya.
Ibaratkan jika kita ingin dapat uang, harus bekerja dulu, bukan? Harus menunggu waktu gajian, bukan?
Allah sudah memberikan apa yang Arteha butuhkan, maka jika apa yang ia inginkan belum bisa kita dapatkan, Aretha tidak akan marah. Sebab Allah sudah memberikan pelajaran penting dari hanya sekadar keinginannya.
Seperti penantiannya kepada sang ibu yang ia harapkan bisa menganggap dirinya sebagai anak, Aretha dilatih sabar untuk itu. Ia ingin seperti anak lain, yang bisa dekat dengan ibunya, bahkan bisa seperti menjadikan ibu seorang teman. Aretha iri, tapi ia bisa apa? Allah belum menghendaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT √
Romantizm[Sequel Wedding Dress] "Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali." Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal. Aretha yang selalu blak-blakkan meny...