Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Akhirnya kutemukan dirimu, perempuan bergaun pengantin warna putih yang sepenuhnya akan menjadi milikku selamanya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Aretha Renjana binti Almira Triana dengan maskawin sekian dibayar tunai."
Kali ini akad dilakukan menggunakan binti dari ibu kandung Aretha agar pernikahan menjadi sah di mata agama. Kemarin Aretha dan Alden terpaksa meminta bantuan kepada Irena untuk menyebutkan nama ibu kandung Aretha. Untungnya dia bersedia untuk mengucapkan nama wanita yang secara tidak langsung sudah menyakitinya.
"Bagaimana para saksi, sah?"
"Sah."
"Alhamdulillah."
Alden dan Aretha saling melirik satu sama lain kemudian tersenyum. Aretha menyalami tangan Alden dengan takzim, disusul dengan Alden yang mencium kening Aretha. Pernikahan yang sekarang bukan secara siri lagi, tapi disaksikan oleh orang banyak. Yang di mana hubungan mereka tak akan sembunyi-bunyi. Meski tanpa ayahnya, Aretha harus tetap bersyukur dan bahagia atas pernikahan ini.
Jika dulu Alden menikahi Aretha untuk memberikan kesempatan dia mencuri hatinya, sekarang mutlak karena rasa cinta yang telah hadir. Ia sudah berani jatuh cinta lagi dan berjanji akan selalu bersama Aretha hingga akhir hayat. Untuk apa pun risiko yang akan terjadi di depan, Alden akan siap menerima tanpa perlu dihantui rasa takut. Karena semua yang terjadi adalah takdir Tuhan yang paling baik. Ia hanya perlu menikmati kebahagiaan yang menghampiri dan menerima apa yang terjadi jika tak sesuai keinginan. Alden sudah bisa bersikap dewasa dalam menyikapi setiap masalah.
Setelah akad berlanjut ke acara resepsi.
Sesuai keinginan Aretha kala itu, Alden menggelar pernikahan cukup mewah menggunakan uangnya. Pernikahan digelar di dalam gedung bertemakan gold white, yakni perpaduan antara warna emas dan putih. Warna emas identik dengan kemewahan, sedangkan warna putih adalah lambang kesucian yang sakral.
Banyak tamu yang diundang termasuk teman-teman Aretha dan Alden. Mereka nampak serasi berada di atas pelaminan menyambut para tamu yang mengucapkan selamat.
Aretha dengan gaun pengantinnya menarik tangan Alden menuju panggung di mana penyanyi memeriahkan acara pernikahan. Dia meminta waktu sebentar untuk bernyanyi bersama Alden.
Aretha menyodorkan mic kepada Alden. Ia ingin Alden duluan yang bernyanyi.
"Ekhem, ekhem...." Alden menetralkan suaranya dulu sekaligus mengecek kondisi mic.
Keluarga yang menyaksikan menunggu tak sabaran. Ada Galiena, Abyan, Aina, Aska, Delia, Raihan, Lena, Om Gustin dan lain-lain.
"Di sini saya berdiri sebagai seorang korban dari kejahatan wanita di sebelah saya yang telah berani-beraninya mengambil seluruh hati saya hingga saya mengambil keputusan besar untuk memenjarakan dirinya dalam hidup saya untuk selama-lamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT √
Romance[Sequel Wedding Dress] "Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali." Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal. Aretha yang selalu blak-blakkan meny...