Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Proses pendewasaan semelelahkan begini, ya.
Tapi dinikmati saja, supaya bebannya terasa lebih ringan."Dia anak baru di panti asuhan ini. Ayahnya terkena kasus korupsi, lau dipenjara, dan ibunya memilih untuk bunuh diri. Stres karena dulunya mereka hidup dalam kemewahan dan dipaksa keadaan untuk hancur dalam sekejap. Akhirnya anaknya dititipkan di sini. Dia selalu menyendiri dan selalu marah kalau ada yang mendekati. Makanya nggak punya seorang pun teman. Dia nggak mau tinggal di sini, tapi sayang, nggak ada satu pun sanak saudaranya yang mau menerima dia. Akhirnya salah satu dari mereka mengirim dia ke sini."
Alden menatap anak lelaki yang sedang dibicarakan Bu Rina. Anak itu tengah duduk di bawah pohon sambil memainkan rumput yang menjadi tempatnya duduk. Di saat yang lain sedang bermain dan bercengkerama bersama-sama, dia memilih untuk menyendiri. Anak-anak di panti asuhan ini memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Sekarang Alden paham kenapa dulu Reyhan suka sekali datang ke tempat seperti ini. Ia menjadikan panti asuhan sebagai sarana tempat bersyukur.
"Dan yang paling menyedihkan, Aksel melihat mayat ibunya yang bunuh diri dengan cara gantung diri. Hal itu membuatnya trauma, kadang malam-malam suka nangis karena terbawa mimpi. Kasian sekali."
Akhirnya Alden merasakan apa yang Reyhan rasakan.
Kita terlalu fokus pada rasa sakit, tanpa melihat nikmat lain yang lebih banyak.
Terlalu fokus kepada Tuhan yang memberikan kesedihan, lupa dengan Tuhan yang memberi kenikmatan.
Baru sadar sudah terlalu banyak mengeluh kalau bertemu dengan orang yang lebih menderita.
"Kebahagiaan itu kita yang ciptakan."
Sejatinya kata-kata itu memang betul adanya.
Jika mindset kita hanya tentang kesedihan, ya hasilnya pasti sedih.
Tapi jika mindset kita tentang kebahagiaan, percayalah, kita akan merasakan bahagia itu apa. Contohnya dengan merasa bahwa diri ini lebih beruntung dari orang lain. Ternyata ada banyak jutaan manusia di luar sana yang lebih banyak cobaannya. Jadi yang terpikirkan hanyalah rasa syukur dan syukur.
Alden yang sempat kehilangan memori akibat kecelakaan besar yang ia alami, kembali berdonasi dan mengunjungi panti asuhan satu bulan sekali paling sedikit setelah semua ingatannya kembali normal. Kembali meneruskan rutinitas Reyhan sampai detik ini.
"Dunia ini kadang memang kejam. Dan kadang orang-orangnya juga kejam. Nggak ada yang mau untuk saling mengulurkan tangan. Krisis kepedulian. Nah sudah tugas kita yang sadar untuk saling membantu. Jadilah berbeda dari yang lain. Jadilah di barisan orang-orang yang sedikit.
"Jadilah harapan bagi orang-orang yang sudah putus asa soal harapannya kepada orang lain karena terlalu sering mendapatkan penolakan saat dimintai bantuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT √
Romansa[Sequel Wedding Dress] "Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali." Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal. Aretha yang selalu blak-blakkan meny...