[Sequel Wedding Dress]
"Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali."
Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal.
Aretha yang selalu blak-blakkan meny...
Harap tinggalkan jejak setelah membaca berupa vote.
Komentar Sunnah
Vote wajib
Untuk menghargai penulis yang berusaha update cepat.
Kamu senang bacanya, author pun senang kerja kerasnya dihargai.
Jadi impas.
Tapi gak apa deh gak mau juga. Yang penting aku tetep senang nulisnya. Anggap aja sedekah klo ada yg ikut senang walaupun aku gak tau orangnya.
⚠️HARAP BIJAK DALAM MEMBACA⚠️
⚠️ROMANCE ACT⚠️
TIDAK UNTUK DITIRU JIKA BELUM MENIKAH ❎
KALAU DIRASA TIDAK ETIS KALIAN BOLEH TEGUR AKU YA. TAPI AKU SUDAH BERUSAHA UNTUK SESOPAN MUNGKIN DALAM MEMAPARKAN ADEGAN DEWASA INI.
SIAPIN NAPASNYA.
SKIP JUGA GAK APA.
-HAPPY READING-
Bismillahirrahmanirrahim . . .
Detak jantung yang telah lama hilang akhirnya kembali.
Jiwa yang selama ini mati sudah hidup kembali.
Bunga yang layu kini bermekaran kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu yakin?" tanya Alden.
"Yakin, lah. Aku udah lama nggak masuk, masa mau tetep bolos. Nanti yang ada aku dipecat. Harus tetap profesional."
"Kamu masih mau mempertahankan profesi ini?"
"Aku harus bersihin kembali nama baik Ayah aku. Jadi apa pun masalahnya, aku harus tetep maju. Ya udah, aku masuk, ya." Aretha meraih tangan Alden dan menyalaminya."Berkat kamu juga aku jadi semangat lagi. Aku nggak bakal pernah lupa, tapi aku nggak boleh terus berlarut dalam kesedihan." Ia paksakan dirinya untuk tersenyum
"Assalamu'alaikum." Aretha keluar dari mobil Alden.
"Waalaikumussalam."
"Eh, Al." Aretha mengetuk-ngetuk kaca mobil. Kaca pun terbuka dari dalam.
Perempuan itu menatap Alden beberapa saat. Lalu tersenyum singkat. Alden mengernyit tak paham.
"Enggak, nggak jadi. Ok. Bye." Aretha melambaikan tangan.