Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Tidak ada manusia yang baik-baik saja di dunia ini. Semua memiliki luka masing-masing, serta berjuang demi sembuh dan mendapatkan apa yang diinginkan.
Sejak hari itu semuanya tidak sama lagi.
Ruangan yang awalnya dipenuhi cahaya kini redup, begitulah perumpamaannya. Gelap tiada cahaya ataupun udara. Yang ada hanyalah warna hitam pekat dan sesak di dada.
Dunianya seperti dijungkirbalikan secara paksa tanpa adanya aba-aba.
Semua media menayangkan soal kasus ayah Aretha yang meninggal dunia akibat bunuh diri, dia juga sudah tega menghabisi nyawa anak kecil tidak berdosa di rumahnya. Kini semua orang tahu bahwa ayahnya adalah tersangka utama dalam kasus pembunuhan itu. Kematiannya menciptakan buah bibir yang tidak sedap untuk didengar.
Yang lebih menyakitkan, sang ibu turut memberitakan kematian mantan suaminya sendiri, padahal dialah dalang di balik semua ini. Dia menggunakan pekerjaannya sebagai sarana menebar berita bohong demi keuntungan diri sendiri. Hati Aretha bagai digores belati, mengiris-iris sangat dalam, perih sekali.
Saksi dari warga yang melihat Ridwan sempat tidak sengaja hampir menabrak anak kecil menjadi bukti bahwa sang ayah memang mengajak Aksel ke rumah. Kemungkinan besar pembunuhan itu memang terjadi di kediamannya.
Alden pun ikut ikut bertindak, ia sibuk mencari jawaban. Pertama-tama ia menemui ibu panti dan mengatakan bahwa semua itu tidak benar. Bukan ayah Aretha yang membunuh salah satu anak asuhnya. Ia berjanji akan menguak kasus itu agar pembunuh sebenarnya bisa cepat tertangkap. Selain ke panti asuhan, Alden juga mendatangi rutan tempat ayah dari Aksel yang terjerat kasus korupsi untuk meyakinkan dia juga bahwa pelaku yang kini dicap sebagai pembunuh bukanlah pembunuh aslinya.
Tapi mau bagaimanapun Alden menjelaskan, ayah dari Aksel tidak mau mendengar. Sebelum ada bukti dia akan tetap mencap Ridwan sebagai pelakunya. Ia sampai tidak habis pikir apa salah putranya hingga dibunuh dengan cara seperti itu. Sudah cukup sang putra menderita karena kehancuran orang tua mereka, dan sekarang dia harus meninggal dengan cara tidak wajar.
Di sini Alden akan berusaha membantu mengungkap kebenaran agar nama baik ayah mertuanya bisa bersih kembali. Profesinya sebagai pengacara sudah terbiasa dengan pekerjaan ini. Maka Alden yakin ia mampu membongkar kejahatan ibu Aretha.
Sejak beberapa hari ini Aretha hanya berdiam diri di rumahnya di tengah berseliwerannya berita tidak mengenakan. Ia belum siap untuk membuktikan bahwa sang ayah tidak bunuh diri ataupun membunuh. Energinya seperti terkuras habis. Satu kasus belum selesai, malah disusul kasus lain yang melibatkan ayahnya sendiri.
Aretha bahkan sempat berpikir, andai dia tidak mencampuri kasus Pak Ghani, mungkinkan semuanya akan baik-baik saja? Apakah ayahnya masih di sini?
Alden keluar dari mobil dan melihat seseorang pun keluar dari mobil, mereka secara bersamaan tiba di depan rumah Aretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT √
Romance[Sequel Wedding Dress] "Ibarat jantung manusia yang mati, entah kapan ia akan berdetak kembali." Alden dan Aretha bekerja sama untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan tetangga di tempat Aretha tinggal. Aretha yang selalu blak-blakkan meny...