34 : Jangan Terluka

1.4K 261 83
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.

Apa pun kesalahanmu akan aku maafkan, tapi tidak untuk kesalahan meninggalkanku.

Apa pun kesalahanmu akan aku maafkan, tapi tidak untuk kesalahan meninggalkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibukanya pintu.

Betapa terkejutnya Aretha melihat pemandangan di depannya. Jantung yang ada di rongga dada nyaris lepas dari tempatnya.

"Ini apa?" tanya Rendy.

"Itu ...."

"Oh jadi ini rencana kamu?"

Rendy menjatuhkan alat penyadap suara di tangannya, benda itu jatuh tepat di depan kakinya, kemudian langsung ia injak. Aretha menutup mata sejenak. Bukti yang sudah ia siapkan sejak awal lenyap dalam sekejap. Ia melirik nenek Rendy yang seolah meminta maaf karena tidak mampu menghalangi Rendy yang secara tidak sengaja menemukan alat perekam suara yang tertempel di bawah meja. Ia juga tidak mengerti, datang-datang ia mengamuk, melempar apa saja termasuk menendang meja.

"Kamu tenang dulu, Rend. Simpan pistol itu," pinta Aretha mengangkat dua tangan. Ya, sekarang Rendy tengah menyandera neneknya sendiri. Mencondongkan ujung pistol di kepalanya dengan wajah bengis.

"Bilang sama aku, apa yang kamu rencanakan sebenarnya?"

"Aku sama sekali nggak ngerti maksud kamu. Alat penyadap itu ...."

Bunyi pelatuk yang ditarik menyentak Aretha.

"Sekali lagi kamu bohong, aku akan benar-benar menembak nenek tua ini."

"Oke. Oke."

"Apa maksud kamu?" tanya Rendy lagi.

Menelan saliva, Aretha bersiap menjawab. Sekarang posisinya sangat sulit.

"Lepasin dulu nenek kamu. Dia nggak tahu apa-apa."

"Apa?"

"Lepasin dulu dia. Dia nggak salah apa-apa. Aku yang bersalah. Lepasin dia. Aku mohon."

"Lepaskan?"

Aretha mengangguk. "Kita bicarakan baik-baik. Ini semua salah aku. Aku yang bermasalah."

Rendy mendorong neneknya, kemudian menghampiri Aretha. Kali ini dirinya yang menjadi sasaran.

Tangan kiri Rendy mendekap leher Aretha, sedang tangan kanannya memegang pistol yang mengarah ke kening Aretha. "Ini yang kamu mau? Jadi kamu udah tau siapa aku sebenarnya? Bagus. Jadi aku nggak perlu susah payah untuk bersandiwara lagi. Apa yang kamu mau?"

HEART BEAT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang