Alarm telah berbunyi nyaring memekakkan telinga. Felix dengan nyawa yang masih belum penuh terpaksa bangun atau adiknya akan menggedor pintu kamarnya dengan penuh perasaan.
Sebagai morning person, jam setengah enam pagi termasuk siang untuknya. Sayangnya gara-gara kemarin terlalu asik bermain game, Felix jadi lupa waktu. Apalagi Shotaro, temannya yang Made in Japan itu selalu gencar mengajak mabar.
"Mandi dulu aja." Gumamnya setelah merapikan tempat tidur.
Jika remaja lainnya akan sibuk rebahan dan bermalas-malasan, maka Felix dan saudaranya yang lain berbeda. Mereka tetap akan bangun dan mandi pagi, lalu mengerjakan pekerjaan rumah. Didikan bunda Lino memang luar biasa.
Felix bukan tipe pesolek yang akan berlama-lama di kamar mandi. Waktu lima menit sudah cukup untuknya mandi. Dengan kaos oblong dan celana pendek andalannya, Felix turun menuju dapur. Aroma sedap tercium ketika langkahnya lebih dekat dengan dapur.
"Pagi, Fel..." Sapa bunda ketika melihat anak tertuanya masuk ke dapur.
"Pagi bun. Ada yang bisa di bantu?"
Lino mengangguk dan menunjuk sayuran yang masih terplastik rapi diatas pantri.
"Mau dimasak semua?" Tanya Felix yang heran melihat beberapa macam sayur di atas meja.
"Iya. Bantuin bersihin ya."
"Mau ada pesta, Bun? Kayaknya mau masak besar." Felix bertanya lagi sambil mencuci sayur-sayuran tadi.
Felix hanya heran. Biasanya sang bunda akan memasak menu yang simpel tapi bergizi dan tentu rasanya tak perlu diragukan lagi. Tapi melihat banyaknya bahan yang ada di atas meja, sepertinya bundanya ingin memasak beberapa menu.
"Ndak ada. Nanti ayah sama kakak-kakakmu dateng. Masak bunda ndak masak apa-apa."
Gerakan tangan Felix berhenti.
Ayah dan kakak-kakakmu? Maksudnya....
"Ayah sama abang mau kesini? Han juga?"
"Iya."
Felix total berhenti mencuci sayurannya dan malah menghadap bundanya. Meminta penjelasan.
"Apa membicarakan kita yang mau ke Jakarta?"
Lino berhenti dari kegiatannya, lalu memandang anak tertuanya di rumah ini.
"Abangmu bakal tinggal disini." Jawab Lino akhirnya.
Felix menutup mulutnya dengan dramatis. Benar-benar kaget ditambah dengan efek berlebihan atau bisa dikatakan lebay.
"Beneran Bun?"
"Iya Felix Keanu Sutomo."
Pemuda dengan tanda lahir berupa freckless itu hampir saja melompat dan menjerit bahagia mendengar berita ini. Namun diurungkannya karena melihat raut bundanya yang, err.....tidak bisa ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (SKZ)
FanfictionKeinginan Samudra tidak banyak. Dia hanya tidak ingin merepotkan ayah, bunda, dan saudaranya. Serta ingin memiliki keluarga utuh seperti yang lainnya. ▶️Cerita berpusat pada Samudra. ▶️Saya hanya meminjam tokoh. Tapi nama, ide, dan jalan cerita adal...