Sky bergegas ke kamarnya yang berada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Felix. Dia sangat antusias ketika mendengar saudaranya yang lain akan tinggal disini. Meski tidak tinggal bersama, tapi komunikasinya dengan salah satu saudaranya kembarnya tak pernah terputus. Setiap hari, Sky selalu bertukar kabar dan cerita melalui pesan. Selalu mengandaikan kapan mereka akan kembali bersama. Dan akhirnya...kini semua impian itu terwujud.
Apalagi ayahnya juga ikut. Sky tahu dan paham dengan apa yang terjadi pada ayah dan bundanya di masa lalu. Dan bunda juga mengatakan jika mereka telah berpisah secara baik-baik. Tidak ada lagi dendam, meski sakit hati itu masih ada. Tapi kini, Sky rasa hubungan ayah dan bundanya semakin membaik dari hari ke hari. Dia sering memergoki bundanya tersenyum ketika berkirim pesan atau bertelepon dengan sang ayah. Bahkan terkadang wajahnya memerah entah karena apa.
"Semoga ini salah satu jalan untuk mempersatukan ayah dan bunda kembali. Amin." Ucap Sky sambil berhenti dan mengucap doa yang ada dalam pikirannya.
Setelahnya, remaja enam belas tahun itu langsung menuju lemarinya. Jeans hitam dan blazer berwarna krem dipilihnya sebagai outfit yang akan dipakai untuk menjemput abang dan ayahnya. Sebagai anak seorang perancang busana, memang fashion ketiga putra bunda Lino itu tak pernah gagal. Membuat semua orang yang memandang pasti akan kagum. Mana wajah mereka itu Asia sekali. Sering dikira wisatawan apa idol Korea, padahal bukan.
Tak perlu lama untuk Sky bersiap-siap. Setelah selesai dengan baju, dia hanya membawa dompet dan ponsel. Itu sudah menjadi kebiasaan ketika dia keluar rumah. Meskipun hanya membeli batagor di depan perumahan, Sky pasti tak akan melupakan dompet dan ponselnya.
"Sky..."
Suara Felix menyambutnya begitu keluar dari kamar. Saudaranya itu memakai jeans hitam dipadu kaos senada dan kardigan berwarna abu. Jangan lupakan sandal jepit yang menjadi andalan Felix.
"Kamu...seneng gak sih abang-abang kesini sama Han?" Tanya Felix hati-hati.
Felix hanya takut reaksi kembarannya itu seperti adiknya. Meskipun tadi dia tahu Sky begitu antusias saat di dapur.
Sky langsung mengangguk riang. Siapa yang tidak senang jika bisa berkumpul kembali dengan saudaramu?
"Tenang aja. Aku seneng-seneng aja. El cuma belum terbiasa. Nanti juga lama-lama nempel. Dia cuma lagi cemburu aja."
Felix tersenyum mendengarnya.
"Udah ayok. Nanti bunda nunggu kelamaan."
"Yok."
Saudara kembar tidak identik itu berjalan beriringan. Ternyata memang bunda sudah bersiap di depan.
"Bun. Beneran kita pake mobil ini?" Tanya Sky meyakinkan.
Mobil bundanya itu sedan BMW. Mau dipaksa berdempet juga maksimal bisa nambah satu orang. Sedangkan setahu dia, ayah dan abang-abangnya itu bertubuh besar. Mana muat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (SKZ)
FanfictionKeinginan Samudra tidak banyak. Dia hanya tidak ingin merepotkan ayah, bunda, dan saudaranya. Serta ingin memiliki keluarga utuh seperti yang lainnya. ▶️Cerita berpusat pada Samudra. ▶️Saya hanya meminjam tokoh. Tapi nama, ide, dan jalan cerita adal...