"Chris...pliss..."
Giovanni mencoba menahan Chris yang berjalan dengan tertatih karena kondisinya yang baru bangun pasca dinyatakan koma.
"Sam..."
Nafas Chris tersengal. Tentu saja. Dengan keadaan yang begitu lemah memaksa untuk turun dari ranjang dan berjalan keluar dengan tertatih sembari menggeret tiang infusnya. Beruntung Chris tidak terjatuh. Lorong sedang sepi karena jam-jam sekarang adalah waktu untuk para perawat dan dokter yang berjaga untuk memulai pergantian shift. Meskipun ada cctv, bisa saja mereka tidak langsung tanggap jika terjadi hal tak diinginkan. Yah... meskipun Chris baru mencapai pintu ruang perawatannya.
"Pliss....balik dulu. Kita cek kondisi kamu dulu."
Chris menggeleng. Nafasnya tersengal karena memaksakan diri. Lelaki itu ingin segera bertemu dengan putranya. Dia tak ingin terlambat dan menyesal. Sedangkan Giovanni bingung. Dia senang karena Chris bangun setelah berhari-hari semua menunggu lelaki itu tersadar. Namun di sisi lain dia sedih sekaligus bingung karena Chris menyebut nama anak keduanya.
"Sam...Gi..."
Kembali Chris menyebut nama Sam. Entah apa yang dilihat lelaki itu dalam tidurnya hingga begitu terbangun, nama Sam yang pertama dia sebut.
"Oke...kita periksa dulu. Kalau kamu oke, nanti kita langsung balik, ketemu Sam ya."
Chris mau tak mau menurut karena saat ini tubuhnya memang benar-benar lemah. Giovanni membawanya kembali untuk berbaring. Tangannya menekan tombol yang berada di atas tempat tidur Chris untuk memanggil dokter. Untungnya Chris menurut meski awalnya sedikit memberontak. Jika dalam keadaan sehat, mungkin Giovanni tak bisa menangani Chris yang memberontak.
Tak lama kemudian dokter datang. Giovanni mengambil kesempatan untuk keluar sebentar demi menghubungi keluarga Chris di seberang sana. Namun setelah beberapa kali dering, nomor yang ia tuju sama sekali tidak menjawab. Mencoba sekali lagi dan hasilnya tetap sama. Lalu Giovanni mengubah nomor tujuannya dan lagi-lagi hanya suara deringan tanpa jawaban yang dia dapatkan.
Pintu terbuka, dokter dan perawat yang tadi memeriksa Chris sudah keluar.
"Bagaimana keadaannya, dokter?" Tanya Giovanni dengan bahasa Korea nya.
"Suatu keajaiban. Mr. Chris telah pulih sepenuhnya."
"Benarkah? Jika begitu, bolehkah saya membicarakan sesuatu?"
"Mengenai kondisi Mr. Chris? Tentu Mr. Gio. Kita bicarakan di ruangan saya."
Setelah memastikan Chris telah tertidur, Giovanni segera mengikuti si dokter ke ruangannya. Semoga mereka bisa segera pulang ke tanah air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (SKZ)
FanfictionKeinginan Samudra tidak banyak. Dia hanya tidak ingin merepotkan ayah, bunda, dan saudaranya. Serta ingin memiliki keluarga utuh seperti yang lainnya. ▶️Cerita berpusat pada Samudra. ▶️Saya hanya meminjam tokoh. Tapi nama, ide, dan jalan cerita adal...