Sekolah

807 98 16
                                    

Decit sepatu terdengar bersahutan di lapangan outdoor SMA swasta tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Decit sepatu terdengar bersahutan di lapangan outdoor SMA swasta tersebut. Para pemain dengan kaos tanpa lengan itu saling mengoper dan menembakkan bola berwarna oranye itu. Tak lupa pekik dan jerit dari siswi-siswi yang menonton, entah berisi dukungan atau sekadar kekaguman juga menambah kemeriahan. Padahal ini hanya sekadar mengisi waktu kosong pelajaran.

"Ndak pengen ikut kamu Sam?" Tanya Arjuna yang asik menonton Krisna dan Nakula di lapangan basket sana.

"Lagian ndak boleh juga."

"Ya mungkin aja pengen. Kan bisa dilatih dikit-dikit."

"Udah telat Jun. Dulu udah pernah nyoba dilatih biar fisiknya rada kuat. Tapi tetep ndak bisa."

Arjuna mengangguk. Dia masih memantau latihan yang dilakukan kawan-kawannya. Meski tubuhnya kecil dan lebih pendek dari yang lainnya, tapi Arjuna adalah salah satu anggota tim basket di sekolah. Karena mengalami sedikit cedera, Arjuna tidak diperbolehkan mengikuti latihan selama pemulihan. Untuk itulah dia menemani Sam yang memang tidak ikut pelajaran olahraga.

"Kamu ndak pernah pengen nyoba?"

"Hm?"

"Kapan terakhir kamu nyoba latihan fisik atau olahraga yang menguras tenaga?"

"Eum...Pas SMP. Karena waktu itu ayah belum minta ijin ke sekolah biar aku dibebasin pelajaran olahraga praktek, aku disuruh ikut. Pas pemanasan masih oke. Pas disuruh lari, baru satu putaran udah pingsan."

"Sekarang ndak pengen nyoba? Siapa tau lebih kuat."

Sam tidak menjawab. Lebih kuat apanya? Kena ujan dikit aja dia udah sakit. Kena panas terik sebentar juga langsung pingsan.

"Mau ngukur kemampuan?"

"Gimana?"

"Bentar... Na! Sinii...."

Kresna yang sedang lesehan di lapangan dengan malas mendekat ke arah keduanya.
00
"Apa sih?"

"Sam boleh ikutan bentar ndak?"

"Ha?"

Kresna menatap Sam tidak yakin. Pasalnya hampir sekelas tahu tentang Sam yang tidak boleh mengikuti kegiatan yang berat.

"Sepuluh menit aja. Dia mau ngukur kemampuan katanya."

Sam menatap Arjuna yang juga menatapnya. Dia tidak merasa mengatakan hal demikian. Bukannya arjunatyang menawarkan?

"Yakin ndak apa kamu Sam?" Kresna meyakinkan.

Keraguan jelas dirasakan Sam. Dia tidak pernah mau coba-coba karena takut merepotkan jika sakit. Tapi kini hampir seluruh tim memandang mereka, seakan ikut menanti jawaban Sam. Akhirnya dengan berat dan ragu Sam mengangguk.

"Oke...ayok..."

Kresna kembali ke lapangan dengan diikuti Sam. Semua memandang tertarik pada Sam yang tiba-tiba ikut masuk ke lapangan. Sudah dikatakan jika hampir sekelas atau lain kelas juga tahu Sam tidak diijinkan mengikuti pelajaran olahraga.

Broken Home (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang