Sky (2)

833 105 16
                                    

'Nanti pulang pesen ojol aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Nanti pulang pesen ojol aja ya. Bang Bin ada urusan, bunda juga belum pulang pasti. Ndak apa to?"

Itu adalah pesan dari abangnya saat menjemput kedua saudaranya yang lain. Sementara Sky, dia ada ekskul hingga harus pulang telat. Tak masalah sih. Sky sudah biasa naik kendaraan umum. Mau bus apa angkot, dia sudah terbiasa. Tapi karena rumahnya saat ini jauh dari halte dan tidak dilewati angkot, maka lebih baik memesan ojol.

Suasana terlihat suram karena mendung. Lagipula sebentar lagi petang. Lampu-lampu di ruangan yang masih terpakai juga sudah dinyalakan sedari tadi. Saat melewati ruang seni, Sky tak sengaja melihat salah satu abangnya. Dia baru ingat jika tadi yang pulang hanya Han dan Felix. Saat ingin bertanya pada kakak kelas yang lewat, hapenya tiba-tiba berbunyi.

Ige uri tang tang tang tang~

"Ya bang..."

"....."

"Masih di sekolah."

"....."

"Belum."

"....."

"Oke."

"....."

Sky mengangguk, lalu menutup telponnya. Padahal tahu jika abangnya yang baru saja menelpon tidak akan melihat dia mengangguk.

Sambil menunggu Sam yang masih mengikuti ekskul. Yang menelepon tadi Arbin, kakak sulungnya. Meminta tolong pada Sky jikalau dirinya masih di sekolah untuk pulang bersama Sam. Tentu saja Sky mengiyakan. Lagipula dia suka saat bersama dengan Sam. Abangnya itu tenang dan kalem, beda sama dua abang kembarnya yang kalo ketemu udah pecicilan. Bukan pilih kasih, tapi fakta mengatakan demikian.

Langit yang mendung menumpahkan isinya. Rintik kecil berubah menjadi hujan deras. Apalagi hujan akhir-akhir ini disertai angin kencang. Sky jadi ngeri sendiri saat sedang berada di luar rumah seperti ini. Ingin bermain hape juga takut karena kilatnya menyambar-nyambar. Lama-lama sky merasakan dingin karena tempatnya duduk sekarang berada di lorong terbuka. Merapatkan jaketnya, Sky menoleh hanya untuk melihat abangnya.

Dahinya mengernyit dan khawatir ketika melihat beberapa orang menghampiri abangnya. Sky bisa melihat tubuhnya sedikit bergetar dan wajahnya menunjukkan ketakutan. Tanpa mengetuk atau permisi, Sky langsung masuk ke dalam ruangan.

"Bang kenapa?" Tanya Sky langsung menghampiri Sam.

Tapi Samudra hanya menggeleng dan menutup telinga, buat Sky semakin khawatir.

"Kamu adeknya?" Tanya seorang siswa yang tadi ikut mengerumuni Sam.

Sky mengangguk saja. Fokusnya masih pada Samudra.

"Kayaknya Abang kamu takut sama hujan deh. Tadi dia ndak opo, tiba-tiba pas hujannya deras langsung gemetar." Jelas siswa itu.

Abangnya takut hujan? Lah trus...?

Broken Home (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang