Dari Awal

924 92 14
                                    

"Udah bangun Sam?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah bangun Sam?"

Yang punya nama mengangguk. Dia baru saja bangun dan mendapati kamarnya kosong. Biasanya begitu membuka mata, wajah bundanya-lah yang menyapa.

"Maaf ya, bunda tadi makan dulu sambil beli cemilan sehat buat kamu. Bunda tau kamu pasti bosen makan makanan rumah sakit."

Sam tersenyum tipis. Bundanya memang yang paling peka.

"Bun..."

"Ya?"

"Ayah...kapan pulang?"

Setelah meletakkan bawaannya, Lino mengatur posisi tempat tidur Sam agar putranya itu nyaman dan dia duduk setelahnya.

"Ayah pasti cepet pulang. Lagipula ayah kan cuma jengukin mama."

Sam mengangguk. Putra kedua Chris itu sadar setelah hampir kembali memeluk maut. Saat dimana Chris bermimpi melihat mendiang istrinya dan berbicara dengan Sam yang saat itu masih koma nyatanya adalah bunga tidur semata. Sam tiba-tiba mengalami kejang dan sempat kehilangan detak jantung sesaat. Namun kuasa Tuhan sekali lagi menyelamatkannya. Tangis haru langsung memenuhi koridor itu. Lino bahkan langsung bersimpuh karena tak kuat menyangga tubuhnya. Hampir shock menerima berita buruk sebelumnya dan bahagia ketika mendengar berita selanjutnya.

"Kenapa ayah tiba-tiba jengukin mama? Aku ndak diajak juga."

Lino tersenyum melihat Sam yang sedikit merengut. Wanita itu mengusap pelan punggung tangan putranya.

"Mama kamu datang waktu kamu koma. Jadi sekarang ayah gantian jenguk mama."

Sam mengingat sedikit mimpinya ketika koma. Mamanya datang tanpa bicara. Rautnya terlihat sendu dan kecewa. Mungkin karena tindakan yang dia lakukan sebelumnya.

"Sam...kenapa?" Tanya Lino khawatir melihat Sam hanya terdiam tanpa membalas lagi ucapannya.

Sam menggeleng, lalu tersenyum.

"Bunda ndak cemburu?"

"He? Cemburu kenapa?"

"Ayah jenguk mama."

Ah...Lino paham maksudnya. Wanita itu malah tersenyum.

"Kenapa cemburu? Ayah sama bunda kan sekarang temenan."

"Bukan. Sebelumnya maksudnya. Bunda ndak cemburu sama mama?"

"Kenapa harus cemburu? Mama kamu juga istri ayah. Bunda juga istri ayah. Kami sama-sama dicintai ayah."

"Tapi..."

"Ditanya cemburu...ada sih, tapi dikit. Bunda kadang cemburu, nanya sama diri bunda sendiri. Apa yang bisa bikin ayah jatuh cinta sama mama kamu sampai berani nentang kakek dan nenek. Tapi denger cerita langsung dari ayah, bunda malah kagum. Mama kamu orang yang cantik, baik, dan terpelajar. Tutur bahasa dan sikapnya yang santun tentu jadi daya tarik sendiri. Apalagi di jaman modern seperti gini, pasti nyari wanita seperti mama itu sulit."

Broken Home (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang