Keinginan Samudra tidak banyak. Dia hanya tidak ingin merepotkan ayah, bunda, dan saudaranya. Serta ingin memiliki keluarga utuh seperti yang lainnya.
▶️Cerita berpusat pada Samudra.
▶️Saya hanya meminjam tokoh. Tapi nama, ide, dan jalan cerita adal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tau kamu pasti sembuh, Chris."
Meyakinkan diri dan mengamini dalam hati. Giovanni meragukan ucapannya sendiri. Kondisi Chris sebelumnya baik-baik saja. Dia juga bersemangat sebelum menjalani operasi yang telah dijadwalkan. Tapi entah kenapa kondisinya tiba-tiba menurun setelah menjalani operasi. Tindakan operasi ini diambil karena kanker kembali muncul setelah terapi radiasi berhasil menghancurkan kanker yang berkembang di awal.
"Kalo nggak bangun, aku harus ngomong apa ke Lino sama anak-anak mu?"
Sungguh Giovanni bingung dengan banyaknya pesan yang dikirim baik oleh Lino maupun Arbin. Belum lagi kabar Sam yang kembali masuk rumah sakit karena kondisinya drop. Remaja yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri itu sepertinya terlalu memikirkan sang ayah. Giovanni rasanya ingin terbang kembali ke Indonesia dan ingin merawat Samudra kembali. Tapi disini juga ada Chris yang membutuhkannya.
"Bangun Chris. Kalo nggak bangun, ntar aku aja yang nikahin Lino. Anak-anak juga pasti nggak keberatan punya papa ganteng kayak aku." Ancamnya.
Jika saja Chris mendengar, pasti geplakan sayang sudah Giovanni terima. Dia tahu betapa Chris mencintai wanita kalem itu setelah Ilona Adhara. Si dokter juga tahu keinginan sahabatnya untuk kembali rujuk setelah perpisahan keduanya delapan tahun lalu.
"Jangan lupa cepet bangun. Istri sama anak-anak nungguin kamu di Indo."
Setelah mengatakannya, Giovanni memilih keluar karena sepertinya dia terlalu lama berada di dalam. Padahal baru beberapa menit Giovanni di dalam. Hanya saja, melihat sahabat mu dalam keadaan lemah seperti itu, membuat lelaki itu tak kuasa. Melihat Chris yang biasanya segar bugar dengan penampilan yang sekarang sungguh menyesakkan. Apalagi mengingat keluarga sang sahabat yang menunggu di tanah air sana membuat bebannya semakin berat.
Giovanni tak lagi peduli ketika ayah dan ibunya yang terus menerornya di tanah air sana untuk menindaklanjuti rencana pernikahan yang telah dibicarakan. Toh Giovanni telah berbicara pada tunangannya jika dia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum terikat pada pernikahan. Sungguh calonnya kali ini benar-benar pengertian. Dan Giovanni berharap semoga saja wanita kali ini adalah pelabuhan cintanya yang terakhir. Semoga wanita itu benar-benar bisa menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Bukan hanya di mulut, namun juga hatinya. Giovanni sudah cukup lelah dengan drama percintaannya sendiri.
Yah...dia memang tidak pernah gagal dalam pernikahan seperti sahabatnya, Chris. Tapi bukan sekali dua kali Giovanni gagal dalam menjalin hubungan. Mereka tidak tulus mencintainya. Hanya terpesona oleh wajah juga hartanya. Dan yang paling parah adalah ketika dia ditinggal kabur pengantinnya di altar. Giovanni tidak mau mengingatnya. Untung ada Samudra yang menyembuhkan lukanya. Bocah itu menarik semua perhatiannya hingga lupa pada sakit hatinya. Hingga tercipta ide konyolnya yang mengatakan jika Sam adalah putranya setiap kali ada wanita yang mendekat. Banyak dari mereka yang mundur meski banyak juga yang maju. Tapi pada akhirnya mereka akan bosan mengejarnya dan melupakan tentang cinta yang mereka katakan.
