Koma

1K 104 8
                                    

Koma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koma.

Sam dinyatakan koma setelah melalui serangkaian operasi demi menyelamatkan nyawanya.

Lino langsung limbung dan hampir tak sadarkan diri begitu kabar dari dokter disampaikan. Trio bersama Elio menangis tanpa suara. Chris berusaha menahan air matanya karena menjadi sandaran bagi Lino dan anak-anaknya. Sementara Arbin...dia memilih memandang ruangan yang kini menjadi ruang istirahat untuk adiknya. Dimana adiknya dikelilingi oleh alat-alat aneh yang menunjang kehidupannya. Setetes air mata meluncur tanpa bisa dicegah. Arbin ingin menangis keras, tapi takut adiknya mendengar. Kondisinya kini seperti di ambang hidup dan mati.

Yang bisa Arbin tangkap, adiknya mengalami cedera kepala atau otak, entahlah, yang cukup parah. Patah tulang pinggul dan tiga tulang rusuk, atau empat, atau mungkin lebih, juga retak di beberapa bagian tangan dan kaki kirinya. Arbin tak sanggup mendengarkan lebih lanjut. Sekeras apa Sam dihantam hingga menyebabkan kondisinya kritis seperti ini. Dan bagaimana bisa pelakunya malah kabur dan tak bertanggung jawab. Terlambat sedikit saja mendapatkan penanganan, Arbin tak bisa membayangkan.

Tubuhnya tiba-tiba ditarik dan dibawa ke dalam pelukan. Tak perlu melihat, Arbin tahu jika itu adalah ayahnya. Remaja yang akan beranjak dewasa itu tak bisa lagi menahan air mata kala sang ayah mengusap punggungnya dan mengeratkan pelukannya.

"Ssstt...jangan nangis...jangan nangis. Sam nanti ikut sedih kalau abang nangis. Berdoa ya biar Sam bisa melewati kritisnya."

Arbin mengangguk masih dengan isakannya yang terdengar. Sky juga memeluk Lino yang tubuhnya masih lemas pasca mendonorkan darahnya. Mencoba menenangkan tangisan sang bunda kala dirinya sendiri ingin menangis meraung untuk meloloskan kesedihannya. Sedangkan trio saling menguatkan diri sendiri juga adik bungsu mereka disana. Tak ada ucapan penenang, hanya pelukan sebagai isyarat mereka saling menguatkan satu sama lain. Lorong itu dipenuhi kesedihan, karena salah satu anggota keluarga mereka sedang berjuang di dalam sana dan mereka tak bisa melakukan apa-apa selain memanjatkan doa.

"Berdoa ya. Berdoa buat Samudra biar kuat. Biar Sam bisa melewati masa sakit ini dengan segera." Ucap Chris lagi.

Dalam hati mereka memanjatkan doa untuk Samudra. Seorang anak, Abang, dan juga adik bagi mereka.

 Seorang anak, Abang, dan juga adik bagi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Broken Home (SKZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang