"Aku minta maaf..."
Itu kalimat yang pertama kali menyambut Samudra ketika sampai di kelas. Arjuna menghampirinya ketika dia baru saja menaruh tas dan duduk di bangkunya.
"Gara-gara aku, kamu sakit." Lanjutnya.
Arjuna benar-benar merasa bersalah. Dia tak menyangka perbuatannya akan membuat Samudra jatuh sakit hingga berhari-hari. Bahkan guru juga mengatakan jika Sam sempat dirawat di rumah sakit, membuat perasaan bersalahnya lebih besar.
"Nggak apa. Bukan salah kamu."
Sam sama sekali tak menaruh sakit hati apalagi dendam pada Arjuna.
"Salahku. Kalo aku nggak bilang gitu, pasti kamu nggak akan kayak gini. Aku nggak percaya kalo ada orang yang nggak kuat olahraga. Aku ngira kamu itu cuma...males. "
Bukannya marah, Sam malah tersenyum.
"Kamu bukan orang pertama kok yang ngira gitu. Tapi kondisi aku emang kayak gini. Jadi...maaf kalau kamu ngajakin tanding lagi, aku ndak bisa. Aku ndak mau keluargaku khawatir."
Ucapan Sam tidak membuat Arjuna merasa lebih baik. Semakin dirinya merasa bersalah karena beranggapan Sam hanya menjadi lemah demi mendapatkan perhatian. Padahal tidak begitu adanya.
"Jangan merasa ndak enak. Kamu bisa berpura-pura kemarin ndak terjadi apa-apa."
"Mana bisa gitu?"
"Daripada kamu juga ikut jadi sasaran bulli kalo deket aku. Aku lemah dan aku tau kalo ndak semua orang bisa nerima kelemahan ku. Aku udah biasa sendiri. Disini aku cuma pengen sekolah dan lulus. Aku ndak pengen nambah temen apalagi musuh."
Sam mengatakan seolah itu adalah hal biasa. Tapi Arjuna yang mendengarnya merasa itu adalah hal menyakitkan. Bagaimana ada seseorang yang mengatakan tidak butuh teman dengan begitu santainya. Bukankah masa SMA ini adalah masa bersenang-senang dan mengukir kenangan bersama teman?
"Aku mau jadi temen kamu."
"Jangan maksa. Jangan ngerasa bersalah juga."
Arjuna ingin kembali berucap, sayangnya bel berbunyi dan membuyarkan segala pikiran di kepala Arjuna. Para siswa yang masih di luar segera masuk dan menempati bangku masing-masing termasuk Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (SKZ)
FanfictionKeinginan Samudra tidak banyak. Dia hanya tidak ingin merepotkan ayah, bunda, dan saudaranya. Serta ingin memiliki keluarga utuh seperti yang lainnya. ▶️Cerita berpusat pada Samudra. ▶️Saya hanya meminjam tokoh. Tapi nama, ide, dan jalan cerita adal...