Chapter 10

907 28 1
                                    

Vote
Coment


•••
"Sini Vano biar gw gendong" Ucapnya.

" Ngga usah kak takutnya dia nangis lagi"

"Yaudh bawa ke kamar gw" Thala langsung jalan ke arah kamarnya sambil diikuti oleh Kana.

Kana membawa Vano ke kamar Thala dan setelah sampai kamar Thala, Kana menidurkan Vano.

"Huaa mommy" Tangis Vano pecah saat dia ingin ditidurkan di ranjang Thala.

"Stttt, bobo lagi ya jangan nangis lagi" Kana yang memberi pelukan hangat di tubuh mungil Vano dan Vano pun tertidur lagi.

Thala yang melihat Kana sambil kekanan dan kekiri guna menenangkan si Vano menarik ujung bibirnya dan tersenyum lebar.

Akhirnya mau tidak mau Kana tidur seranjang dengan Thala dan Vano ada di tengah-tengah mereka.

•••
Pagi ini menunjukkan jam 6.00 Kana langsung bangun dan beranjak dari ranjang Thala langsung ke bawah dan mandi dikamar dia.

Setelah itu dia ingin ke meja makan dan disana sudah ada mommy dan daddy nya Thala beserta sang oma, lalu di susul oleh Thala dan Vano yang sedang berjalan ke arah meja makan.

Daddy Thala yang melihat anaknya menggendong anak kecil tidak kaget, sebab semalam daddy Thala sudah diberi tahu tentang anak itu oleh istrinya.

"Pagi semua" Sapa Thala dan duduk diantara mereka.

"Pagi" Sahut mereka semua

"Vano mau makan apa?" Thala yang sedang bertanya ke Vano membuat sang oma, mommy dan daddy nya melihat ke arahnya.

"Kenapa pada ngeliatin Thala" Tanyanya.

"Bingung kenapa Thala panggil dia Vano?"

"Thala kasian sama dia jadi Thala kasih nama Athana Vano, hehehe" Oma, mommy dan daddy nya Thala bertanya-tanya mengapa sifat anaknya berubah 90°.

"Dad Thala boleh minta tolong ngga" Katanya sambil melihat sang daddy.

"Kenapa boy"

"Tolong cariin keluarga nya Vano, takutnya mereka khawatir sama keadaannya dan juga kalau bisa Thala mau adopsi Vano" Jelasnya membuat semua yang ada di meja makan bertanya-tanya lagi.

"Iya nanti daddy cari informasi nya" Jawab sang daddy.

"Anak mommy sudah besar" Tangan mommy Thala mengelus kepala sang anaknya sembari tersenyum.

"Daddy"

"Ya kenapa"

"Au mam cama mommy" Thala yang melihat anak kecil di pangkuannya itu mengembangkan senyumannya.

"Vano mau mam sama apa" Lembut Kana.

"Chicen"

"Chicken sayang bukan chicen ok?" Kana yang mengambil makan untuk Vano merasa sedikit malu, sebab mommy, daddy Thala dan oma masih disana.

"Kalian berdua udah pantas jadi orang tua Vano, mommy senang lihatnya" Kana yang mendapat pujian dari mommy Thala pipinya menjadi merah.

"Mommy, pipi mommy tenapa meyah" Kana benar-benar ingin menghilang dari situ sebab pipinya sudah terasa seperti dibakar.















Duh si Vano bikin pipi mommy nya merah kayak tomat.

Gimana pendapat sama chapter ini
Coment
Vote

Tetap up walau yang lihat baru sedikit, semangat!!!!!

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang