Chapter 19

789 40 0
                                    

Votement

•••
Saat keluar kamar tidak ada siapapun, ah ya pasti di ruang tamu, benar saja disana ada ibunya Kana, oma dan mommy nya Thala.

"Bagaimana den" Ibunya Kana yang masih terisak mendongakkan saat Thala menghampiri mereka.

"Udah tenang, sekarang obatnya dimana biar Thala minumin"

"Di laci" Thala mengangguk dan dia mengambil air putih sebelum ke kamar Kana lagi.

Thala masuk perlahan dan melihat Kana yang menyapu pecahan kaca tadi, Thala yang melihat Kana langsung mengambil sapunya.

"Duduk minum obatnya nanti biar aku yang beresin" Kana mengangguk dan duduk dipinggir ranjang.

"Udah?" Thala menaruh gelas tadi beserta obatnya dan duduk disamping Kana lagi.

"Makasih kak" Thala mengangguk

Tok!! Tok!!! Tok!!

"M-mommy?"

"Diem biar aku yang buka" Thala segera membuka pintu kamar Kana dan melihat daddy nya sedang menggendong Vano.

"Mau ikut mommy?" Vano yang saat ini berpindah ke gendongan Thala hanya mengangguk.

"M-mommy?" Vano memanggil Kana dengan  mempoutkan bibirnya dan matanya sudah berkaca-kaca.

"Vano kenapa nangis".

"Mommy angan atit huaaa"

"Mommy nda oleh anting-anting" Kana bingung dengan ucapan Vano dan beberapa detik dia mengerti maksud Vano banting-banting karena tadi Kana membanting vas yang ada di kamarnya.

"Iya maafin mommy ya bikin Vano takut" Vano mendongakkan kepalanya dan menatap Kana.

"Mommy cantik"

Thala membuka suara dan tersenyum ke arah Vano "Kalau daddy"

"Daddy ganteng"

"Mau jalan?" Vano dan Kana menoleh bersamaan ke arah Thala.

"Ke zon zon ya dad" Thala mengangguk dan pandangannya beralih ke arah Kana.

"Udah baikan?" Kana mengangguk pelan.

•••
Malamnya setelah makan malam, Kana, Vano dan Thala bersiap untuk pergi jalan.

Kana yang tengah bingung memilih pakaian saat ini hanya bisa mondar mandir sambil menggigit kukunya apakah dia gugup? Tentu saja, akhirnya Kana memilih celana jeans dan hoodie.

"Dad mommy sangat yama"

"Mau panggil mommy?" Vano mengangguk dan pergi ke kamar Kana, tapi sebelum mengetuk, pintunya malah sudah dibuka duluan oleh Kana.

"Mommy cantik" Kana menunduk guna menutupi pipi merahnya saat ini.

"Ayo keburu malam" Thala menggenggam tangan Kana yang saat digenggam oleh Thala tangan Kana terlihat mungil.

Saat ini hanya terdengar nyanyian dari mulut Vano yang sedang menyanyikan lagu anak-anak, karena saking serunya sampai-sampai tidak sadar kalau sudah sampai.

Digenggam tangan mungil Vano oleh Kana dan Thala yang berjalan sambil mengayunkan badannya ke kanan dan ke kiri, membuat sebagian orang menatap mereka sambil bergumam.

Tujuan mereka pertama kali saat sampai adalah timezone, Thala ke kasir untuk mengisi saldo yang ada di dalam kartu timezone nya.

1.5 jam mereka bermain mulai dari capit boneka dan hanya mendapat 1 padahal sudah 5 kali mencoba, setelah itu tembak-tambakan dan lainnya.

"Mommy ano aper"

"Tunggu sebentar ya daddy lagi ke toilet"

"Geon!!"

"Kak jen" Ya yang tadi memanggil Vano itu Zen kalian masih ingat? Dia anak dari salah satu ibu panti yang saat itu Thala dan keluarganya kesana.

"Geon kak jen kangen"

"Eh, kak" Kana membalas senyumannya Zen

"Geon sama mommy doang?"

"Nda daddy agi ke toilet--Ah itu daddy"

"Kak" Sapa Zen.

"Zen sendiri?" Zen menggeleng.

"Sama pacar, tapi lagi ke toilet" Thala mengangguk.

"Kak aku cariin juga" Zen menengok kesamping ternyata yang dateng itu cewenya.

"Mau makan ngga? Bareng gitu" Tawar Thala.

"Boleh deh kak"

"Hey kenapa?" Thala melihat ke arah Kana yang nampak pucat sepertinya dia nahan sakit pasalnya dia sambil memegang perutnya.

"N-ngga kak a-ayo" Kana berdiri














Kok makin kesini vote sama yang baca dikit ya, bahkan ada salah satu part ngga ada yg baca cmn vote doang. Ayo dong kalian kalau mampir vote juga ya walaupun cmn satu tapi aku tu seneng banget tau ngga, kalian bisa share ke teman² kalian biar baca bareng. Agak sedih sih padahal chapter 1 banyak banget yang baca tapi makin lama semakin sedikit. Sorry ku ngeluarin unek-unek ku jadi jangan lupa votement.

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang