Chapter 14

862 29 0
                                    

Votement

•••
Pagi hari Thala disuguhkan pemandangan indah saat membuka mata, dia melihat Kana yang duduk di samping ranjangnya sambil melipat tangannya dan menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya itu.

Tangan Thala yang mengangkat untuk meraba rambut panjang Kana tiba-tiba berhenti saat melihat Kana membuka matanya.

"Euggg kak Thala udah bangun" Kana yang melihat Thala menutup matanya kembali hanya senyum.

"Aduhh pliss jangan senyum" Thala mengbatin pasti Kana tersenyum, dia menahan bibirnya agar tak senyum.

Jantung Thala serasa ingin meledak saat tangan Kana mendarat di dahinya.

"Udah turun panasnya" Kana yang telah mengecek apakah Thala masih demam atau tidak dia langsung berbalik, tapi tangannya dia ditarik dan karena tarikan itu Kana berada di atas tubuh Thala.

"Thank you" Kana yang masih terdiam mematung di atas tubuh Thala hanya bisa mendengarkan degupan kencang dari dada Thala.

"Huaaa mommy ano au nen huaaa"

"Iya sayang kakak bikinin ya"

"Nda ukan kakak tapi mommy huaaa"

"Iya mommy bukan kakak"

"Kak lepasin" Kana yang melihat Vano tertidur lagi pun ingin beranjak dari pelukan Thala tapi nihil Thala malah mempererat pelukannya.

"Kak Thala nanti Vano nangis lagi ah" Kana yang sudah kesal pun dia memberontak tapi tetap kalah dengan tenaga Thala.

"Gemes banget sih" Kana yang mendapat usapan lembut di kepalanya membuat pipi tembam nya memerah seperti tomat, bahkan degup jantungnya juga sangat cepat.

" Eungg mommy peyuk daddy ano juga mau peyuk daddy"

"Sini ganteng" Thala yang merentangkan tangannya dan Vano masuk di dalam dekapannya Thala.

"Vano nanti mau jalan-jalan ke Timezone ngga?" Thala yang melihat Vano mengangguk pun mengerti.

•••
Hari ini Thala dan Kana izin tidak masuk sekolah alasannya karena yang satu sakit yang satu ingin pergi.

Pagi ini Thala, Kana, dan Vano turun ke bawah untuk sarapan, di meja makan juga sudah lengkap semuanya.

"Pagi dad, mom, oma" Sapa Thala dan setelah itu duduk bergabung bersama keluarganya.

"Pagi boy"

"Pagi nak"

"Pagi cucu oma"

"Dad gimana kabar tentang keluarga Vano" Tanya Thala sambil menyuapi Vano.

"Vano itu salah satu anak dari panti asuhan namanya 'Rumah istimewa'" Thala menganga setelah mendengar perkataan daddy nya tersebut.

"Panti asuhan?" Thala menggelengkan kepalanya dia tidak habis pikir dengan orang tua kandung Vano yang meninggalkan Vano di panti asuhan itu.

"Dad nanti kita boleh ke panti itukan" Daddy Thala mengangguk.

•••
Saat ini mereka sedang bersiap untuk pergi ke panti itu.

"Daddy ano au pake itu" Vano menunjuk sweater milik Thala yang dia pakai.

"Ini Vano punya, sama lagi kayak mommy juga" Thala yang masih sibuk berpakaian pun menoleh ke Vano.

"Nda au dad ano au pake yang itu" Thala menghampiri Vano di ranjang yang masih menggunakan handuk terlilit di pinggangnya.

"Vano kan ada punya daddy besar nanti kamu susah untuk jalannya" Thala yang menasehati Vano dengan mengusap kepalanya.

"Huaa nda au daddy, au pake itu" Thala yang terlihat bingung pun ingin keluar membawa Vano ke Kana.

Ceklek!!

"Kenapa Vano nangis, kok ngga pakai baju" Vano yang melihat Kana pun langsung menghampiri Kana dan memeluk sambil menangis.















Hai yeorobun welcome back dengan adik kesayangan Kim Seokjin huhuhu.

Jujur akhir² ini lagi ngga mood gitu buat up, entah kenapa bingung juga, apalagi pas waktu itu temen ku ada yang coment cover cerita wp ku (spoiler), dia bilang kalau cast nya si biasnya dia, dia bakal baca paling pertama, trus kataku baca yang satu aja dlu (cerita yg ini) kata dia ngga minat dia katanya nyari yang cakep gitu aku langsung overthinking, aku sih ngga sakit hati cmn agak gmn gtu. Nah kn malah curhat

Vote and coment bestihhhh

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang