Chapter 11

837 28 0
                                    


•••
Mereka semua tertawa melihat Vano yang bilang pipi Kana merah.

Setelah sarapan Thala dan Kana ingin berangkat ke sekolah, tetapi Vano malah menangis tidak mau ditinggal.

"Huaaa nda au, au itut daddy and mommy" Rengek Vano yang saat ini digendongan mommy Thala.

"Vano mommy sama daddy ingin pergi kesekolah sebentar ya nanti setelah itu Vano bermain lagi dengan daddy dan mommy" Mommy Thala mengelus punggung Vano supaya berhenti menangis.

"Nda au hikss mommy" Karena Kana tidak tega melihat Vano menangis dia langsung menggendong nya.

"Tante, kak, Vano ikut aja ya, nanti biar Kana jaga kok".

"Nanti dia rewel nak, udah sama nenek aja ya Vano dirumah" Vano menggeleng tandanya dia tetap kekeh untuk ikut daddy dan mommy nya.

"Yaudah Thala ajak aja mom nanti gantian jagain nya"

Akhirnya Vano dibawa ke sekolah dan tentu saja saat sampai disana banyak pasang mata yang bertanya-tanya siapa anak itu, kenapa mereka berdua bisa bareng seperti itu.

Thala mengantar Kana sampai di depan kelasnya sambil menggendong Vano.

"Vano mau ikut mommy apa daddy?" Thala bertanya sambil mengelus pipi gembul Vano.

"Au itut daddy" Thala mengangguk

"Nanti istirahat ke kantin, ntar gw chat" Setelah Thala bilang seperti itu dia langsung pergi ke kelasnya.

"Kana!! Kana!!" Sang pemilik nama itu menutup kuping.

"Itu anak siapa, kenapa sama kak Thala trus kenapa akhir-akhir ini kalian deket" Kana yang mendengar ocehen Cece si sahabatnya langsung menutup kupingnya lagi.

"Kemarin pas lagi ditaman anak kecil itu dateng dan manggil gw 'mommy' trus manggil kak Thala 'daddy'" Dua orang sahabat Kana kaget saat mendengar ucapan dari si sahabatnya itu.

"Wihh, trus ortu anak kecil itu ngga nyariin?" Kana yang mendapat pertanyaan seperti itu menggeleng pelan.

•••
Disisi lain Thala yang sedang memangku Vano sambil bermain mobil-mobilan yang dibeli saat itu mendapat perhatian dari teman kelasnya terutama, Tya, Geo, dan Dirka.

"Hai Vano main sama kakak yu" Vano yang mendengar namanya dipanggil itu pun langsung melihat ke arah Geo.

"Nda ade nda au, ade au ama daddy" Geo yang tidak mengerti dengan ucapannya Vano meminta Thala untuk menerjemahkan.

"Katanya dia ngga mau, maunya sama daddy" Thala kalau tersenyum ke arah Vano.

"Vano sekarang kamu manggil diri sendiri itu pakai sebutan Vano ya" Vano yang mengangguk membuat ketiga teman Thala itu ingin mencubit pipi Vano.

Akhirnya bel pun berbunyi menandakan jam pertama akan dimulai. Vano yang duduk disebelah Thala hanya diam sambil bermain pesawat-pesawatan yang Thala bikin untuknya.















Ngga tau kenapa tiba-tiba pengen up biasanya up 1 Chapter sehari tapi kemarin ngga mood buat up ngga tau kenapa tiba-tiba pengen unpub cerita ini.

Tapi aku usahain terus up chapter selanjutnya dan kalau aku berubah pikiran maka cerita ini bakal aku unpub atau ceritanya ngga aku unpub tapi aku upnya mungkin lama kalau berubah pikiran ya kalau ngga ya mungkin bakal lanjut dan juga makasih banget yang udah vote sama coment.

Jangan cuma vote and coment doang tapi baca ceritanya juga biar tau isi cerita nya ok?

Sudah segitu aja malah curhat oh iya satu lagi untuk chapter selanjutnya kayaknya pengen kasih tau cast untuk Thala gimana penasaran?dan kalau ngga lupa hehehe jangan lupa tungguin yak. Papayyy

See you di chapter selanjutnya



ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang